SERAYUNEWS – Bau mulut seringkali dianggap sebagai masalah kesehatan mulut biasa, namun ternyata bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gula darah tinggi.
Bagi penderita diabetes atau mereka yang memiliki risiko tinggi, bau mulut bisa menjadi salah satu gejala yang harus diwaspadai.
Bau mulut pada penderita gula darah tinggi biasanya disebabkan oleh kondisi yang disebut ketoasidosis diabetik.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan gula (glukosa) sebagai sumber energi karena kekurangan insulin, sehingga tubuh mulai memecah lemak sebagai alternatif sumber energy yang menghasilkan keton.
Ketika keton ini menumpuk dalam darah, salah satu tandanya adalah napas berbau manis atau seperti buah yang fermentasi.
Selain itu, penderita gula darah tinggi cenderung lebih sering mengalami mulut kering (xerostomia) akibat dehidrasi, yang juga dapat memperburuk bau mulut.
Kadar gula yang tinggi dalam air liur dapat menjadi tempat berkembang-biaknya bakteri, yang memicu bau mulut tidak sedap.
Konsumsi makanan tinggi gula, karbohidrat sederhana, dan makanan olahan dapat memicu lonjakan gula darah. Asupan kalori berlebihan, terutama dari makanan manis, adalah penyebab utama gula darah tinggi.
Gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik membuat tubuh tidak membakar gula secara efektif. Akibatnya, kadar gula dalam darah tetap tinggi.
Stres bisa meningkatkan kadar hormon seperti kortisol, yang pada gilirannya dapat meningkatkan gula darah. Stres kronis tanpa penanganan juga berkontribusi pada resistensi insulin.
Kurangnya waktu tidur yang berkualitas dapat mengganggu regulasi hormon yang mengontrol gula darah, sehingga meningkatkan risiko lonjakan gula darah.
Untuk mencegah gula darah tinggi dan masalah terkait seperti bau mulut, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Konsumsi makanan yang rendah gula dan tinggi serat, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Hindari makanan olahan dan manis yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Aktivitas fisik seperti berjalan, bersepeda, atau latihan ringan selama 30 menit sehari dapat membantu tubuh menggunakan gula lebih efisien dan menurunkan kadar gula darah.
Air membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mendukung ginjal dalam membuang kelebihan gula dari darah melalui urin. Minumlah setidaknya 8 gelas air per hari.
Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres, dan pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.
Kualitas tidur yang baik dapat membantu tubuh dalam mengatur kadar gula darah dengan lebih efektif.
Avena-Fit membantu mengatasi bau mulut yang disebabkan oleh gula darah tinggi melalui kandungan oat dan gula kelapa.
Oat kaya akan serat beta-glukan, yang telah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kestabilan gula darah.
Dengan gula darah yang terkontrol, risiko terjadinya ketoasidosis diabetik yang menyebabkan napas berbau asam dapat dikurangi.
Gula kelapa dalam Avena-Fit juga memiliki indeks glikemik rendah, yang membuatnya lebih lambat meningkatkan gula darah dibandingkan gula biasa, sehingga lebih aman bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko.
Selain itu, kandungan susu kambing etawa dan kurma Medjool di dalam Avena-Fit menyediakan nutrisi yang mendukung kesehatan pencernaan dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Kurma Medjool kaya akan serat dan antioksidan, yang dapat membantu menjaga fungsi usus dan mengurangi produksi bakteri penyebab bau mulut.
Kombinasi bahan-bahan alami ini menjadikan Avena-Fit pilihan tepat untuk menjaga kesehatan gula darah sekaligus mengatasi masalah bau mulut akibat diabetes atau pola makan yang kurang sehat.
Bau mulut bisa menjadi salah satu tanda bahwa gula darah dalam tubuh terlalu tinggi, terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko. Kondisi ini terkait dengan ketoasidosis diabetik dan mulut kering yang dapat memperburuk bau mulut.
Untuk mengatasinya, penting untuk menjaga pola makan, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi minuman seperti Avena Fit yang mengandung gula kelapa untuk menjaga gula darah tetap stabil.
Dengan menjaga gaya hidup sehat, Anda dapat menghindari masalah kesehatan serius terkait gula darah tinggi.***