SERAYUNEWS – Sesuai data KPU Purbalingga, ada 21 persen jumlah pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang. Angka tersebut, tidak sedikit jika di konversi dengan total penduduk yang mencapai 1 juta jiwa.
Ketua Bawalu Kabupaten Purbalingga, Misrad menyampaikan, berdasarkan data pemilih dari Gen-Z ini prosentasenya cukup besar. Jumlahnya sekitar 21 persen, dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 Kabupaten Purbalingga.
Menurutnya, para pemilih pemula ini perlu perhatian khusus supaya menjadi pemilih cerdas. Salah satu strateginya, dengan mengajak mereka mengikuti sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif.
“Mereka harus paham betul regulasi dan ketentuan Pemilu, apa saja yang boleh dan apa saja yang terlarang,” kata Misrad.
Selain mendulang potensi suara, para generasi Z ini juga memiliki potensi besar untuk mendulang partisipasi pemilih. Bawaslu Purbalingga, mengundang pemilih pemula dari beberapa SMA untuk mengikuti sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif ini.
Mewakili Bupati Purbalingga, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Yani Sutrisno Udi Nugroho menyampaikan, pemilu harus di dukung adanya kesadaran politik dari semua pihak.
Pemahaman dan kesadaran politik ini, salah satunya akan di implementasikan pada penggunaan hak pilih di TPS pada saat pemungutan suara.
Senada dengan Misrad, Dr. Indaru Setyo Nurprojo, S.I.P, MA yang berkesempatan sebagai Pemateri mengungkapkan, kalau pemilih pemula tidak menggunakan hak suaranya, maka akan mempengaruhi kemajuan Indonesia.
“Kita harus dorong agar pemilih ini, tidak hanya sekedar menggunakan hak pilihnya saja. Mereka harus kadi pemilih yang cerdas. Karena itu, sangatlah penting untuk memberikan pemahaman politik,” kata Indaru.
Para siswa yang hadir, di ajak berdiskusi tentang pemahaman politik yang mereka pahami. Mereka bahkan banyak bertanya kepada pemateri, untuk hal yang belum mereka pahami.
Sosialisasi di akhiri dengan deklarasi komitmen mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil. Mereka juga berkomitmen mendukung pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoax, ujaran kebencian, politisasi SARA, dan politik uang.