SERAYUNEWS– Proyek pembangunan Jembatan Sungai Serayu penghubung Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja dan Desa Mandirancan Kecamatan Kebasen di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah belum tuntas dikerjakan. Warga berharap, pembangunan oprit atau timbunan di sisi utara jembatan dapat dilakukan, karena rawan kecelakaan.
Pantauan di lapangan, pengaspalan sudah dilakukan di ruas jalan sisi selatan yang terletak di Desa Mandirancan Kecamatan Kebasen, hingga jembatan Sungai Serayu. Namun, pada bagian oprit sisi utara yang terletak di Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja, belum dilakukan pengurukan.
Kondisi itu menurut sejumlah warga sangat berbahaya. Karena sudah terjadi beberapa kali pengendara yang tidak mengetahui medan tersebut, malah terjatuh dari jembatan. “Sudah beberapa kali ada pengendara terjatuh, karena tahunya ada jalan,” ujar Ripto, warga desa sekitar.
Dia menyebutkan, untuk wilayah Desa Mandirancan jalan sudah mulus untuk dilalui kendaraan. Namun, pada bagian utara karena belum dilakukan pengurukan, akses jalan terputus. Kondisi itu menyebabkan kendaraan apapun belum bisa melintas di jembatan penghubung tersebut.
Menurutnya, Jembatan Sungai Serayu itu sangat diharapkan warga. Hal ini dapat memperpendek akses lalu lintas dari Desa Pegalongan ke Desa Mandirancan. “Saya biasanya menjemput anak pulang sekolah lewat sini. Kebetulan dibuatkan tangga oleh warga,” tutur dia.
Sementara itu, Perangkat Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja, Amin Yusuf juga menyebutkan, memang sudah beberapa kali terjadi kecelakaan pengendara di lokasi tersebut. Kemungkinan warga tersebut tidak mengetahui medan tersebut belum rampung proses pembangunannya.
Menurut dia, kondisi itu karena jalan di Desa Mandirancan hingga jembatan sudah diaspal dan halus. Kemudian, akses jalan tiba-tiba terputus di sisi utara jembatan karena memang belum pengurukan. Karena belum ada penerangan, dan minim rambu, sejumlah kecelakaan terjadi.
Dikatakan, sebetulnya Pemerintah Kabupaten Banyumas telah menargetkan proyek pembangunan tersebut rampung tahun 2023 ini. Dimungkinkan ada banyak perubahan plot anggaran, sehingga proyek pembangunan jalan penghubung tersebut belum dituntaskan.
Kondisi itu karena Jembatan Sungai Serayu itu sangat tinggi. Untuk kegiatan pengurukan oprit sisi utara tentunya juga akan membutuhkan banyak anggaran. “Kami belum tahu akan dibangun kembali kapan. Karena itu merupakan proyek pembangunan dari kabupaten,” tutur dia.