SERAYUNEWS – BPBD Banyumas mendata sebanyak 53 desa di 16 Kecamatan di Banyumas, mengalami krisis air bersih. Dampak kekeringan tersebut, masih ada kemungkin meluas ke sejumlah desa lainnya. Karena puncak kemarau di perkirakan akan terjadi, akhir Oktober 2023 mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho menjelaskan, 53 di 16 kecamatan yang alami krisis air bersih itu meliputi 1 desa di Kecamatan Karanglewas, 6 desa di Ajibarang, dan 3 desa di Rawalo.
Kemudian di wilayah Gumelar 5 desa, Banyumas 2 desa, Tambak 6 desa, Somagede, Kemranjen 3 desa, Cilongok 3 desa, Purwojati 1 desa, Sumpiuh 6 desa, dan Jatilawang 2 desa. Selanjutnya di Patikraja 3 desa, Lumbir 1 desa, Kalibagor 2 desa dan Wangon 3 desa.
“Mudah-mudahan ini tidak sampai seperti tahun 2019 dulu. Karena dulu itu ada 88 desa yang terdampak,” ujarnya, Jumat (29/9/2023).
Budi menambahkan, dari prediksi pihaknya krisis air bersih di Kabupaten Banyumas akan terus meluas di beberapa desa lainnya. Sehingga pihaknya bakal terus melakukan pemantauan, serta selalu siap siaga jika ada masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih.
“Kalau dari prediksi, hujan mulai turun itu pada awal bulan November 2023,” katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya juga telah menyiapkan posko pengendalian di bantu oleh sejumlah stakeholder terkait dan relawan yang ada di Kabupaten Banyumas.