SERAYUNEWS-Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Agustus 2023 tumbuh positif. Posisi M2 pada Agustus 2023 tercatat sebesar Rp 8.363,2 triliun atau tumbuh 5,9 persen secara tahunan (yoy). Bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,4 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, perkembangan uang beredar dalam arti luas tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 8,4 persen (yoy). Perkembangan M2 pada Agustus 2023, terutama karena pengaruh perkembangan penyaluran kredit.
“Penyaluran kredit pada Agustus 2023 tumbuh sebesar 8,9 persen (yoy), setelah tumbuh 8,4 persen (yoy) pada Juli 2023 sejalan dengan perkembangan kredit produktif. Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,7 persen (yoy). Bulan sebelumnya tumbuh sebesar 9,0 persen (yoy),” tulis keterangan Erwin Haryono.
Sementara itu, lanjut Erwin Haryono, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) relatif stabil pada bulan Agustus 2023, dibandingkan dengan level pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu setelah terkontraksi sebesar 12,1 persen (yoy) pada bulan Juli 2023.
Terkait perkembangan dana pihak ketiga (DPK) pada Agustus 2023, BI mencatat Rp 7.829,5 triliun atau tumbuh 6,4 persen secara tahunan. Ini setelah bulan sebelumnya tumbuh 7,2 persen. Perkembangan tersebut karena pertumbuhan DPK korporasi 8,2 persen (yoy) dan perorangan 5,2 persen (yoy).
Pada Agustus 2023, giro tercatat tumbuh 9,6 persen (yoy) setelah bulan sebelumnya tumbuh 13,0 persen. Tabungan juga tumbuh 2,6 persen (yoy) setelah sebelumnya tumbuh 2,9 persen (yoy). Sementara itu, simpanan berjangka juga tumbuh 7,5 persen (yoy) setelah tumbuh 6,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.