SERAYUNEWS- Berikut ini adalah informasi tentang barang yang tidak boleh jadi hadiah Imlek.
Imlek adalah momen istimewa untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan teman. Salah satu tradisi yang sering dilakukan adalah bertukar hadiah sebagai bentuk penghormatan dan doa baik.
Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa barang yang kurang cocok, bahkan tabu, untuk menjadi hadiah saat Imlek?
Iya, memberi hadiah cermin merupakan pertanda kesialan. Orang menganggap cermin sebagai barang yang rentan membawa energi buruk.
Dalam budaya Tionghoa, cermin bisa menarik roh jahat. Selain itu, cermin juga mudah pecah, sehingga menjadi pertanda buruk.
Memberikan jam sebagai hadiah tabu dalam budaya Tionghoa. Mengapa?
Dalam bahasa Mandarin, frasa untuk memberikan jam (送钟, sòng zhōng) terdengar mirip dengan menghadiri pemakaman (送终, sòng zhōng).
Jadi, memberikan jam bisa dianggap sebagai pertanda buruk atau simbol berakhirnya waktu seseorang.
Sepatu juga masuk dalam daftar barang yang tidak dianjurkan sebagai hadiah. Memberikan sepatu bisa membawa nasib buruk bagi penerima.
Dalam bahasa Kanton, kata “sepatu” (hai) memiliki pelafalan yang mirip dengan kata yang berarti “kesialan” atau “penderitaan”.
Payung sering dihindari sebagai hadiah karena melambangkan perpisahan. Dalam bahasa Mandarin, kata untuk payung (伞, sǎn) terdengar mirip dengan kata berpisah (散, sàn).
Memberikan payung membawa energi negatif yang bisa memicu perpecahan hubungan.
Pisau, gunting, atau benda tajam lain melambangkan pemutusan hubungan. Memberikan benda tajam saat Imlek kurang baik karena bisa berarti memutus hubungan baik antara pemberi dan penerima hadiah.
Di beberapa daerah, buku juga termasuk barang yang tabu untuk diberikan saat Imlek, terutama di kalangan penutur bahasa Kanton.
Kata buku (书, shū) terdengar seperti kata kalah (输, shū). Memberikan buku bisa membawa nasib buruk atau kekalahan bagi penerima.
Meskipun dompet adalah hadiah yang terlihat elegan, pastikan untuk tidak memberikannya dalam keadaan kosong.
Dompet kosong bisa menjadi simbol kemiskinan. Sebagai gantinya, isi dompet dengan uang kecil atau angpao sebagai tanda keberuntungan.
Hitam dan putih sering diasosiasikan dengan suasana duka dalam budaya Tionghoa. Jadi, hindari memberikan hadiah dengan dominasi warna ini, seperti pakaian, aksesoris, atau dekorasi rumah.
Pilih warna merah, emas, atau kuning yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Memilih hadiah untuk Imlek memang butuh perhatian khusus agar tidak menyinggung nilai budaya dan kepercayaan.
Sebagai gantinya, pilih hadiah yang melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran, seperti angpao, buah-buahan (jeruk atau apel), atau barang berwarna merah dan emas.
Dengan memahami hal ini, kamu bisa memberikan hadiah yang tidak hanya berkesan tetapi juga membawa doa baik bagi penerimanya.
Demikian informasi tentang barang yang tidak boleh jadi hadiah imlek. Semoga bermanfaat dan selamat merayakan Imlek dengan penuh keberuntungan!***(Ika Sriani)