SERAYUNEWS-Kabupaten Kebumen yang berada di sisi timur Kabupaten Cilacap memiliki salah satu kuliner khas yang cukup populer, yakni Sate Ambal. Sebuah produk UMKM sate daging ayam yang empuk dengan ciri khas bumbu saos dari tempe rebus yang dihaluskan.
Yang menarik produk ini terus berinovasi, di antaranya dengan menghadirkan Sate Ambal kemasan yang mampu bertahan hingga satu tahun. Inilah Sate Ambal Allisha Kebumen yang turut meramaikan Pertamina UMK Academy 2024 dari Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap.
Sate Ambal Allisha tampil dalam kemasan warna khas krem, isi 10 tusuk dan 20 tusuk. “Sate Ambal kemasan ini berawal dari keinginan kami, menambah oleh-oleh khas Kebumen yang mampu bertahan lama. Karena salah satu kendala menjadikan sate ini sebagai oleh-oleh, adalah umur simpan yang sangat pendek,” kata Titin Agustina, owner Sate Ambal Allisha, Jumat (18/5/2025).
Titin menuturkan dari kendala umur simpan sate yang pendek itu memunculkan tantangan menghadirkan produk sate yang bertahan lama. “Maka pada Desember 2016 kami mulai melakukan riset menghadirkan Sate Ambal kemasan hermetis, awet, dan aman dibawa ke luar kota. Maka jadilah Sate Ambal kemasan Allisha itu,” lanjutnya.
Kediaman keluarga Titin Agustina di Tambakrejo RT01/03, Entak, Tambakrejo, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen sekaligus menjadi rumah produksi Sate Ambal Allisha. Sebuah ruangan khusus sebagai rumah produksi sate di sebelah rumah, didesain higienis dan steril sebagai standar tinggi produk sate kemasan.
Pengunjung yang hendak melihat langsung proses produksi wajib mengenakan peralatan safety sebagai prosedur wajib, seperti penutup kepala, masker, kaus tangan dan alas kaki khusus. “Dalam prosesnya, kami menggunakan ayam negeri dan ayam kampung,” urai Titin.
Ia menceritakan, produksi sate kemasan diawali aktivitas fillet yakni memisahkan daging dari tulang, dilanjutkan pemotongan daging. “Lalu ada tahap marinasi, mencampur daging ayam dengan bumbu selama 2 jam. Ada 12 macam rempah dipadu gula jawa organik. Kami tidak gunakan kecap,” tuturnya.
Selanjutnya dilakukan penusukan dengan masing-masing 3 potong daging per tusuk, kemudian pembakaran menggunakan arang batok sebagai media bakar. “Kami memilih arang batok karena mengandung zat pengawet alami,” kata Titin.
Setelahnya tahap pengemasan menggunakan 4 layer ‘safety grade’ sampai suhu 1.000 derajat celcius, vakuum selama 20 detik untuk membuang udara di kemasan. “Diakhiri karantina selama 14 hari di suhu ruang, jika ada yang kembung tidak kami distribusikan,” ucap Titin.
Untuk pemasaran produk, kata Titin dilakukan dengan 2 metode, yakni online melalui platform tiktok, tokopedia, dan shopee. “Sedangkan pemasaran offline, produk kami tersedia di 5 kabupaten di sekitar Kebumen dan Yogyakarta. Isi 10 tusuk dibanderol 35 sampai 45 ribu rupiah, sedangkan isi 20 tusuk seharga 65 sampai 80 ribu rupiah,” tambahnya.
Pada event Pertamina UMK Academy 2024, Sate Ambal Allisha berhasil masuk nominasi nasional kategori Go Global. “Luar biasa, seleksi yang ketat dengan pendampingan oleh para pakar. Kami dilatih terkait produksi, manajemen, keuangan, dan marketing yang membantu kami di pembiasaan kerja yang awalnya belum terkonsep dengan baik, kini lebih terstruktur. Terimakasih Pertamina,” ucap Titin.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Cecep Supriyatna menyebutkan kesuksesan Sate Ambal Allisha bisa menjadi contoh nyata ketekunan dan keuletan, serta komitmen untuk menghadirkan produk terbaik. “Komitmen Pertamina untuk terus hadir, mendampingi UMK yang memiliki semangat dan spirit yang sama untuk naik kelas,” ujarnya.