SERAYUNEWS – Puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki nilai besar dalam Islam.
Selain puasa wajib di bulan Ramadan, umat Muslim juga dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah, seperti puasa Senin dan Kamis.
Namun, bagaimana jika seseorang memiliki utang puasa Ramadan dan ingin menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa Senin Kamis? Apakah hal ini diperbolehkan?
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai hukum dan pandangan ulama terkait penggabungan niat puasa qadha dan puasa sunnah.
Dalam fikih Islam, penggabungan niat antara puasa wajib (qadha) dan puasa sunnah memiliki dasar yang cukup kuat.
Para ulama memiliki beberapa pandangan terkait hal ini, yang sebagian besar memperbolehkannya dengan syarat tertentu.
Beberapa dalil yang digunakan untuk mendukung kebolehan penggabungan niat antara puasa qadha dan puasa sunnah adalah:
Untuk menggabungkan niat puasa qadha dan puasa sunnah, seseorang perlu memastikan bahwa:
Contoh niat puasa:
“Saya berniat untuk mengganti puasa Ramadan yang wajib, sekaligus menjalankan puasa sunnah Senin/Kamis karena Allah SWT.”
Puasa Senin Kamis adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan, karena:
Dengan menggabungkan niat puasa qadha dan puasa sunnah ini, umat Muslim dapat memenuhi kewajiban sekaligus meraih keutamaan sunnah.
Menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa Senin Kamis diperbolehkan menurut sebagian besar ulama, terutama Mazhab Syafi’i dan Hanafi.
Namun, jika memungkinkan, lebih baik melaksanakan keduanya secara terpisah untuk mendapatkan pahala maksimal dari setiap ibadah.
Semoga artikel ini membantu menjawab pertanyaan Anda dan memotivasi untuk tetap semangat dalam beribadah.
Jangan lupa, niat yang tulus dan keikhlasan adalah kunci diterimanya amal ibadah kita di sisi Allah SWT.
***