SERAYUNEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas mencatat selama bulan Januari 2025 ada 85 kasus bencana alam di Kabupaten Banyumas. Dari total puluhan bencana tersebut, mereka mencatat kerugian material dari bencana alam mencapai sekitar Rp2 miliar.
“Total kerugian mencapai kurang lebih 2 miliar rupiah, dari sektor pemukiman (rumah penduduk, red), infrastruktur, sosial dan ekonomi,” kata Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Banyumas, Anwar Burhani ST, Rabu (5/2/2025).
Anwar menambahkan, dari total 85 bencana alam terbanyak yakni kasus tanah longsor sebanyak 60 peristiwa. Kemudian, bencana banjir 14 peristiwa dan 11 peristiwa lainnya merupakan cuaca ekstrem dari mulai puting beliung serta peristiwa lainnya. Kemudian pada bulan berikutnya, dia juga mengimbau agar masyarakat selalu mewaspadai bencana alam serupa.
“Berdasarkan data dari BMKG bencana tanah longsor, banjir dan angin kencang (becana hindrometerologi, red) yang dipicu oleh iklim dan cuaca terutama curah hujan dan angin,” ujar dia.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho sebelumnya juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Banyumas masih berpotensi diguyur hujan hingga awal bulan Maret 2025. Bahkan, pihaknya telah menetapkan status tanggap darurat banjir, longsor dan cuaca ekstrem. Hal tersebut lantaran adanya fenomena La Nina.
“Tahun lalu curah hujan pada bulan Desember-Maret memang tidak begitu tinggi, hal itu karena fenomena El Nino. Kalau sekarang La Nina, kebalikannya curah hujannya cukup panjang dan seusai BMKG kemungkinan hujan akan terjadi hingga awal bulan Maret 2025,” kata dia.