SERAYUNEWS– Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memantau persediaan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog di daerah-daerah. Kepala Negara mendorong setiap daerah di Indonesia untuk tetap menyiapkan cadangan beras meski produksi beras surplus.
Saat berkunjung ke Provinsi Sumatra Barat, Presiden Jokowi sengaja datang ke Gudang Bulog Baru Rawang Timur, Kota Padang, Rabu (25/10/2023). Didampingi sejumlah pejabat di Kabinet Indonesia Maju, orang nomor satu di Republik Indonesia itu mengecek persediaan beras di sana.
“Sebetulnya, Provinsi Sumatra Barat ini surplus beras. Akan tetapi, meski produksi beras surplus, yang namanya cadangan beras itu harus ada. Daerah lain juga begitu,” ungkap Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meninjau persediaan stok beras di Gudang Bulog Baru Rawang Timur.
Dijelaskan, persediaan cadangan beras pemerintah di Gudang Bulog Baru Rawang Timur cukup banyak. Namun, Bulog harus terus melakukan percepatan penyerapan saat panen padi kembali dilakukan. Hal ini agar cadangan beras terus ada. “Kalau kita lihat di gudang Bulog cadangan beras banyak,” katanya di Kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat mendampingi Presiden Jokowi menyampaikan, stok yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,48 juta ton. Jika dikurangi dengan sisa bantuan pangan tahap dua dan tambahan alokasi Desember, maka stok ini masih cukup banyak.
Dijelaskan, Bulog sudah menyiapkan stok beras untuk bantuan pangan, baik untuk alokasi tahap dua yaitu September, Oktober dan November maupun untuk alokasi tambahan sesuai arahan Presiden Jokowi. Yakni, adanya penyaluran bantuan tambahan untuk Bulan Desember 2023.
“Disamping itu Bulog kan juga ditugaskan lagi untuk impor beras sebanyak 1,5 juta ton dan 700 ribu ton sudah dikontrak untuk tahun ini,” ungkap Budi Waseso dalam keterangannya.