SERAYUNEWS-Pemerintah Kabupaten Cilacap tengah menggodok program unggulan di bidang pendidikan yang bertujuan besar menghadirkan sekolah gratis yang benar-benar bebas dari sumbangan orang tua.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, dalam acara silaturahmi dan halalbihalal bersama keluarga besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, di Pendapa Wijayakusuma Cilacap, Kamis (10/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Syamsul menegaskan komitmennya untuk tidak membebani masyarakat melalui pungutan sekolah. Ia menyadari bahwa meski selama ini pemerintah menggembar-gemborkan sekolah gratis, kenyataannya masih banyak orang tua siswa yang tetap harus mengeluarkan sumbangan dalam berbagai bentuk.
“Pendidikan istilahnya sekolah gratis, ini selalu menjadi program, tapi banyak masyarakat yang merasakan masih ada sumbangan orang tua,” ujar Syamsul, Kamis (10/4/2025).
Ia menjelaskan, bahwa salah satu penyebab masih adanya pungutan adalah keterbatasan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat yang belum mampu mencukupi semua kebutuhan operasional pendidikan.
Bupati mengaku telah beberapa kali berdiskusi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Cilacap untuk mengevaluasi pemanfaatan dana BOS. “Saya mendorong Dinas Pendidikan untuk mengkaji kembali penggunaan dana BOS, terutama kegiatan-kegiatan yang hanya bersifat seremonial dan tidak berdampak langsung pada siswa maupun sekolah,” tegasnya.
Syamsul juga memahami bahwa ada keterbatasan tenaga pendidik di beberapa sekolah, sehingga pihak sekolah kadang menggunakan sumbangan orang tua untuk menggaji tenaga non-ASN. Namun, kini hal tersebut juga terhalang aturan baru dari pusat yang melarang penggunaan APBD untuk membayar tenaga pendidik non-ASN.
“Ini sedang kita cari solusinya. Harapannya, kita bisa mengurangi bahkan menghilangkan sumbangan orang tua, agar prinsip sekolah gratis benar-benar bisa diwujudkan,” ucap Bupati.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Luhur Satrio Muchsin, menyebut program sekolah gratis ini merupakan bagian dari program unggulan Bupati di bidang pendidikan. Salah satu bentuk konkret yang sedang diupayakan adalah pengalokasian BOS pendamping dari APBD untuk tingkat SMP.
“Pak Bupati sudah menindaklanjuti langsung. Saat ini kami baru mengusulkan di tingkat SMP, dengan rencana adanya BOS pendamping dari APBD untuk menutup kekurangan dari dana BOS pusat,” jelas Luhur.
Luhur menambahkan, selama ini kekurangan anggaran BOS memang biasanya ditutup dari sumbangan orang tua. Meski dibolehkan regulasi, namun atas inisiatif Bupati, skema itu akan dihentikan demi meringankan beban masyarakat.
“Sekarang memang belum berjalan penuh, tapi sudah kami usulkan untuk tahun depan 2026. Mudah-mudahan bisa terealisasi, khususnya untuk SMP,” ujarnya.
Program ini menjadi angin segar bagi dunia pendidikan di Cilacap. Harapan besar pun muncul dari masyarakat agar kebijakan ini benar-benar bisa terwujud dan membawa manfaat nyata bagi peserta didik dan keluarganya.