
SERAYUNEWS – Polemik internal PSCS Cilacap kembali mencuat setelah Direktur Utama, Suhud, resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Keputusan tersebut menambah daftar panjang dinamika di tubuh klub kebanggaan masyarakat Cilacap menjelang bergulirnya Liga 4 Indonesia.
Menanggapi hal itu, Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menegaskan bahwa persoalan kepemilikan klub harus segera diselesaikan agar PSCS bisa bergerak dengan manajemen yang solid dan transparan.
Bupati Syamsul mengungkapkan bahwa dirinya sudah menerima laporan resmi terkait pengunduran diri Suhud. Ia juga telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak, termasuk calon sponsor dan pemegang saham lama PT PSCS Cilacap.
Namun, ada satu persoalan mendasar yang hingga kini belum terselesaikan, yaitu ketidakjelasan status kepemilikan klub.
“Saya sudah mendengar laporan tersebut. Saya juga diskusi dengan beberapa sponsor yang akan masuk. Tapi ada satu hal yang mereka tanyakan, dan saya pun tidak bisa menjawab, yaitu terkait dinamika kepemilikan,” jelas Syamsul, Sabtu (8/11/2025).
Menurut Syamsul, beberapa calon sponsor yang awalnya tertarik mendukung PSCS akhirnya menunda keputusannya karena belum ada kejelasan siapa pemilik sah klub. Kondisi ini membuat langkah Pemkab Cilacap untuk menarik dukungan swasta menjadi tersendat.
“Para sponsor yang mau masuk juga ragu-ragu. Saya sudah komunikasi dengan orangnya Pak Gede dan pihak PT PSCS, tapi mereka bilang harus clear and clean dulu masalah kepemilikan, baru bisa membantu,” tegasnya.
Meski PSCS secara hukum dikelola oleh perseroan terbatas, Bupati Syamsul memastikan bahwa Pemkab Cilacap tetap berkomitmen membantu semampunya.
Pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator agar komunikasi antara manajemen lama, calon pengurus baru, dan para investor bisa berjalan lancar.
“Saya juga sebagai Pemda kan ini, karena PT pengelolaannya sendiri. Tapi sembari persiapan Liga 4, yang harus diselesaikan adalah masalah kepemilikan itu,” ujarnya.
Syamsul menambahkan, sejumlah perusahaan sebenarnya sudah menyiapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu PSCS. Namun, mereka masih menunggu kepastian hukum sebelum menyalurkan dukungan finansial.
“Mereka bilang, ‘Bupati, tolong sampaikan ke manajemen, selesaikan dulu masalah kepemilikan.’ Kalau nanti sudah clear, Insyaallah beberapa calon investor siap memberikan CSR-nya,” tutur Syamsul.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa Pemkab tidak akan tinggal diam. Ia berjanji akan terus mendorong penyelesaian konflik kepemilikan agar PSCS dapat segera bangkit dan siap menghadapi kompetisi.
“Insyaallah kalau sebelum Liga 4 kepemilikan sudah clear, kami sudah siapkan beberapa calon investor yang siap membantu,” pungkasnya.
Dengan penyelesaian kepemilikan yang transparan dan struktur manajemen yang sehat, PSCS Cilacap diharapkan bisa kembali menjadi kebanggaan masyarakat Cilacap serta bersaing secara profesional di Liga 4 mendatang.