SERAYUNEWS – Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 diwajibkan menyusun jurnal pembelajaran sebagai bagian dari proses sertifikasi. Simak cara membuat jurnal tersebut.
Salah satu jenis jurnal yang harus dikumpulkan adalah jurnal bertema pembelajaran mendalam dan asesmen. Pembuatan jurnal ini tidak bisa sembarangan karena akan melalui proses validasi sistem yang ketat.
Menurut laman resmi pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id, jurnal pembelajaran wajib memuat aksi nyata dari peserta PPG.
“Silakan pilih aksi nyata terbaik versi Anda, karena tidak ada jawaban benar atau salah selama itu Anda pahami dan maknai,” tulis instruksi resmi tersebut.
Instruksi utama dalam menyusun jurnal adalah memilih satu aksi nyata terbaik.
Pemilihan ini bersifat subjektif, namun harus berdasarkan pengalaman yang benar-benar terjadi di lapangan. Anda bisa memilih aksi nyata berdasarkan tiga hal:
Pemilihan aksi nyata yang tidak Anda kuasai bisa menjadi boomerang, karena refleksi dan analisis yang dituliskan akan cenderung lemah.
Berdasarkan ketentuan PPG 2025, dokumen jurnal pembelajaran wajib memenuhi syarat berikut:
Adapun dokumen aksi nyata dapat berupa:
Unggahan yang tidak memenuhi format tersebut berisiko gagal divalidasi oleh sistem.
Jurnal pembelajaran mendalam dan asesmen harus memuat empat elemen penting:
Jurnal pembelajaran akan dibaca dan dinilai menggunakan sistem otomatis.
Oleh karena itu, struktur dan isi harus rapi dan sesuai panduan. Beberapa kriteria yang wajib dipenuhi antara lain:
Sistem dapat menolak jurnal jika format tidak terbaca atau melebihi batas ukuran file.
Untuk mempermudah proses penulisan, peserta PPG dapat memanfaatkan teknologi seperti Google Gemini.
Dengan menyiapkan prompt atau perintah teks, guru bisa meminta sistem AI membantu menyusun jurnal berdasarkan topik pembelajaran tertentu.
Contoh prompt yang digunakan:
“Buatkan jurnal pembelajaran tentang penerapan kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas 5 SD materi cahaya dan sifatnya berdasarkan prinsip UBD.”
Hasil dari Gemini dapat disalin ke dokumen Word atau Google Docs, lalu diedit sesuai kebutuhan sebelum dikonversi ke format PDF.
Jurnal pembelajaran tidak hanya menjadi syarat administratif, tetapi juga menjadi cerminan kompetensi Anda sebagai guru profesional.
Melalui jurnal, Anda menunjukkan kemampuan dalam merancang pembelajaran bermakna, menerapkan asesmen yang tepat, serta merefleksikan proses pengajaran.***