SERAYUNEWS – Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan sunnah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam.
Nisfu Syaban sendiri jatuh pada pertengahan bulan Syaban, yaitu tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriyah.
Malam Nisfu Syaban sering dikaitkan dengan malam yang penuh berkah, di mana amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah.
Oleh karena itu, banyak umat Islam yang menjalankan puasa Nisfu Syaban dengan harapan mendapatkan pahala dan keberkahan. Berikut cara mendapatkan pahala puasa Nisfu Syaban serta manfaat dan hikmahnya.
Salah satu manfaat utama menjalankan puasa Nisfu Syaban adalah meningkatnya ketakwaan kepada Allah.
Dengan menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang membatalkan puasa, seseorang belajar untuk lebih disiplin dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Puasa juga mengajarkan kesabaran dan keikhlasan dalam beribadah, sehingga semakin memperkokoh hubungan spiritual antara hamba dan Tuhannya.
Bulan Syaban adalah bulan yang berada tepat sebelum bulan Ramadan. Dengan menjalankan puasa Nisfu Syaban, seseorang bisa lebih siap secara fisik dan mental untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Puasa sunnah ini juga membantu tubuh beradaptasi dengan pola makan yang berbeda saat bulan Ramadan tiba.
Rasulullah SAW sendiri banyak berpuasa di bulan Syaban sebagai bentuk persiapan untuk bulan Ramadan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, beliau berkata:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dalam sebulan daripada di bulan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, puasa Nisfu Syaban bisa menjadi latihan sebelum memasuki Ramadan agar ibadah di bulan suci tersebut dapat dilakukan dengan lebih optimal.
Salah satu hikmah besar dari puasa Nisfu Syaban adalah dihapuskannya dosa-dosa kecil. Dalam Islam, amalan sunnah yang dilakukan dengan ikhlas dapat menjadi sebab diampuninya dosa-dosa kecil.
Puasa Nisfu Syaban, jika dijalankan dengan niat tulus dan disertai dengan istighfar serta taubat, bisa menjadi sarana penghapusan dosa-dosa yang telah lalu. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadan ke Ramadan dapat menghapus dosa-dosa yang terjadi di antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim)
Dengan demikian, puasa Nisfu Syaban menjadi salah satu kesempatan bagi umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa dan memperbaiki hubungan dengan Allah sebelum memasuki bulan Ramadan.
Dalam menjalankan puasa Nisfu Syaban, niat yang ikhlas sangat penting. Niat harus dilakukan karena Allah semata, bukan untuk mendapatkan pujian atau kepentingan duniawi.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, sebelum menjalankan puasa, pastikan kita berniat dengan tulus untuk mencari ridha Allah. Niat bisa diucapkan dalam hati pada malam sebelum puasa atau sebelum fajar tiba.
Selain berpuasa di siang hari, malam Nisfu Syaban juga dianjurkan untuk diisi dengan ibadah, seperti sholat sunnah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.
Malam ini diyakini sebagai malam penuh ampunan, di mana Allah membuka pintu rahmat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang memohon ampunan dan beribadah dengan tulus.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah melihat kepada makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu Allah mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibn Majah)
Oleh karena itu, memperbanyak ibadah pada malam Nisfu Syaban menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pahala tambahan dari Allah.
Pahala puasa Nisfu Syaban juga dapat diperoleh dengan menjaga akhlak yang baik. Salah satu nilai utama dalam Islam adalah memiliki akhlak mulia, baik terhadap Allah maupun sesama manusia.
Puasa tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang dapat merusak pahala ibadah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan hausnya.” (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, selama menjalankan puasa Nisfu Syaban, hendaknya kita juga menjaga lisan, menahan amarah, serta menjauhi perbuatan yang dapat mengurangi nilai ibadah puasa.
Puasa Nisfu Syaban merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan.
Untuk mendapatkan pahala dari puasa ini, seseorang harus memiliki niat yang ikhlas, menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan ibadah, serta menjaga akhlak selama berpuasa.
Selain itu, manfaat dan hikmah dari puasa Nisfu Syaban sangatlah besar, mulai dari meningkatkan ketakwaan, mempersiapkan diri menyambut Ramadan, hingga menghapus dosa-dosa kecil.
Oleh karena itu, menjalankan puasa Nisfu Syaban dengan sungguh-sungguh dapat menjadi bekal spiritual yang sangat baik bagi umat Islam.***