SERAYUNEWS – Nyeri haid tak harus menghentikan aktivitas! Kenali penyebabnya dan temukan solusi efektif untuk mengatasinya.
Nyeri haid berlebihan atau dismenorea menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum dialami oleh wanita.
Meskipun nyeri haid merupakan gejala alami, intensitas yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Banyak faktor yang memicu nyeri haid berlebihan, mulai dari kondisi fisik, hormonal, hingga psikologis.
Memahami penyebabnya sangat penting untuk menemukan solusi tepat dan efektif dalam mengatasi nyeri haid berlebihan.
Pada artikel ini, redaksi akan membahas penyebab dan cara mengatasi nyeri haid berlebihan.
Nyeri haid dapat terjadi karena berbagai faktor seperti di bawah ini.
Saat menstruasi, rahim mengalami kontraksi yang dapat menekan pembuluh darah, sehingga mengurangi pasokan darah dan oksigen.
Proses ini memicu pelepasan prostaglandin, zat kimia yang berkontribusi pada nyeri haid, mual, mulas, kelelahan, dan sakit kepala.
Jumlah prostaglandin biasanya meningkat selama menstruasi dan berangsur menurun setelahnya, menjadikan nyeri serta gejala lainnya mereda secara alami.
Nyeri haid atau dismenore terbagi menjadi dua kategori, yaitu primer dan sekunder. Dismenore primer adalah nyeri yang umum dialami wanita, terutama pada awal menstruasi.
Kemudian, dismenore sekunder adalah nyeri karena kondisi medis tertentu, seperti masalah pada kandung kemih atau saluran indung telur (tuba falopi), serta penyempitan leher rahim.
Nyeri haid akibat dismenore sekunder biasanya muncul lebih awal dan bertahan lebih lama daripada nyeri haid biasa.
Berikut adalah beberapa metode yang dapat dicoba untuk mengurangi nyeri perut saat haid.
Kompres hangat terbukti efektif dalam meredakan nyeri haid karena mampu meningkatkan aliran darah ke rahim, mengendurkan otot-otot, serta mengurangi peradangan dan kekakuan otot.
Kompres hangat juga dapat mengurangi produksi prostaglandin dan menghambat kontraksi rahim, sehingga memberikan rasa nyaman dan relaksasi.
Caranya cukup mudah, yaitu dengan meletakkan botol air hangat atau handuk hangat di perut bagian bawah selama 15-20 menit. Ulangi beberapa kali sehari jika perlu.
Terapi Pijit menggunakan minyak aromaterapi selama 20 menit dapat menjadi alternatif untuk meredakan nyeri haid.
Beberapa pilihan minyak aromaterapi yang dapat Anda gunakan adalah lavender dan peppermint.
Lakukan pijatan dengan gerakan memutar di area perut, pinggang, dan punggung.
Selama menstruasi, sebaiknya hindari makanan yang bisa menyebabkan perut kembung, seperti makanan berlemak, serta minuman bersoda, beralkohol, dan berkafein.
Mengurangi asupan makanan dan minuman ini dapat membantu meredakan kram perut serta mengurangi ketegangan otot di area perut.
Sebagai alternatif, Anda bisa mengonsumsi minuman hangat yang menenangkan, seperti teh jahe, teh chamomile, atau teh peppermint.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa olahraga secara rutin, seperti latihan aerobik dengan intensitas rendah hingga sedang, mampu mengurangi rasa sakit karena kram saat haid.
Cobalah berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari dengan aktivitas seperti bersepeda, jalan cepat, joging, zumba, atau yoga.
Untuk mengatasi nyeri perut saat haid, Anda juga dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang tersedia di apotek, seperti paracetamol atau ibuprofen.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk pemakaian atau saran dari dokter agar tetap aman.
Nyeri haid tidak harus menghentikan aktivitas Anda! Dengan memahami penyebabnya, seperti kontraksi otot rahim dan kondisi medis tertentu, Anda dapat mengatasi nyeri haid berlebihan secara efektif.
Cobalah beberapa cara alami seperti kompres hangat, aromaterapi, olahraga rutin, dan menghindari makanan/minuman tertentu.
Jika nyeri berlanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi tepat. Ingat, nyeri haid bukanlah halangan untuk menikmati hidup!***