SERAYUNEWS – Dalam kehidupan rumah tangga, pasti ada saja tantangan yang harus dihadapi bersama.
Salah satu yang sering jadi masalah adalah ketika suami lebih mengutamakan orang tua daripada istri.
Ini mungkin membuat kamu merasa kesal, sedih, atau bahkan nggak dihargai. Namun, sebelum masalah makin besar, ada baiknya kita coba hadapi dengan bijak.
Kalau suami terus-terusan mengutamakan orang tua dan mengabaikan istri, efeknya bisa bikin hubungan rumah tangga kurang harmonis.
Istri bisa merasa nggak dihargai, kesepian, dan akhirnya jadi jauh secara emosional. Ini bisa membuat komunikasi di antara kalian jadi nggak lancar. Masalah kecil pun jadi besar karena nggak ada yang mau saling mendengarkan.
Lama-lama, istri mungkin merasa lelah dengan kondisi seperti ini dan muncul rasa tidak bahagia dalam pernikahan.
Bagaimanapun, suami punya kewajiban untuk menghormati dan merawat orang tuanya. Apalagi, orang tua suami sudah tua dan membutuhkan perhatian lebih.
Mungkin dia merasa punya tanggung jawab besar untuk menjaga mereka. Kalau kamu bisa memahami ini, rasanya akan lebih mudah.
Jadi, cobalah berpikir dari sudut pandang suami dulu, supaya nggak langsung kesal atau marah.
Kalau kamu merasa suami terlalu mengutamakan orang tuanya sampai mengabaikan perasaan atau kebutuhanmu, jangan langsung marah-marah.
Pilih waktu yang tepat untuk bicara dari hati ke hati. Pastikan suasananya sedang santai dan nyaman.
Sampaikan apa yang kamu rasakan dengan cara yang tenang dan jelas, tanpa menyalahkan.
Misalnya, kamu bisa bilang, “Aku merasa kurang diperhatikan akhir-akhir ini, dan aku ingin kita bisa saling mendukung lebih baik.”
Dengan begitu, suami lebih mudah menerima dan paham dengan apa yang kamu rasakan.
Cobalah untuk menetapkan prioritas bersama-sama. Setiap pasangan punya cara masing-masing dalam mengatur rumah tangga, termasuk soal membagi perhatian antara orang tua dan istri.
Kamu bisa ajak suami berdiskusi tentang bagaimana caranya biar semuanya tetap bisa terurus tanpa ada yang merasa diabaikan.
Misalnya, tentukan waktu khusus untuk bersama orang tua dan waktu khusus untuk quality time dengan pasangan.
Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan perhatian suami tanpa harus merasa tersisih.
Ingat, orang tua suami bukanlah pesaing buat kamu. Nggak perlu merasa harus bersaing dengan mereka untuk mendapatkan perhatian suami.
Bagi seorang anak, orang tua adalah bagian penting dari hidup mereka. Jadi, sebaiknya jangan sampai hubunganmu dengan suami jadi renggang karena masalah ini.
Cobalah untuk lebih rileks dan jangan terlalu memikirkan ini sebagai kompetisi.
Kalau kamu bisa mendukung suami dalam merawat orang tuanya, dia juga pasti akan lebih menghargai kamu sebagai pasangan.
Kalau situasi cukup kompleks dan sulit dihadapi sendirian, mungkin sudah waktunya cari solusi bersama.
Bisa juga melibatkan pihak ketiga, seperti konselor pernikahan, untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
Kadang, pendapat dari luar yang netral bisa membuka sudut pandang baru dan membantu menemukan jalan keluar yang baik buat semua pihak. Jangan ragu untuk cari bantuan kalau memang perlu.
Memang nggak mudah saat suami terlihat lebih mengutamakan orang tuanya daripada kamu.
Dengan pemahaman, komunikasi yang baik, dan sikap yang bijak, masalah ini pasti bisa kamu hadapi dengan tenang.***(Hardiyansyah Supardi)