
SERAYUNEWS – Pertandingan Timnas U dua tiga Indonesia melawan Mali dalam agenda Friendly Match 2025 menjadi sorotan utama pencinta sepak bola nasional. Cek cara nonton di sini.
Uji coba ini digelar sebagai bagian dari persiapan menuju SEA Games dua ribu dua puluh lima yang akan berlangsung di Thailand.
Laga pertama berlangsung pada Sabtu tanggal lima belas November dua ribu dua puluh lima di Stadion Pakansari, Bogor, pukul delapan malam waktu Indonesia bagian barat.
Pertemuan kedua akan digelar di stadion yang sama pada Selasa tanggal delapan belas November dua ribu dua puluh lima.
Duel ini bukan sekadar pertandingan persahabatan tetapi sarana penting bagi pelatih Indra Sjafri untuk menilai kesiapan taktik serta karakter permainan para pemain mudanya.
Garuda Muda nantinya akan bersaing dengan Filipina, Myanmar dan Singapura di Grup C babak penyisihan SEA Games sehingga uji coba melawan Mali menjadi momentum strategis untuk menggali potensi dan mematangkan skema permainan.
Mali dikenal sebagai tim yang memiliki kecepatan, tenaga besar dan kualitas individu yang mampu memberi tekanan sejak awal laga.
Pola permainan mereka sering membuat lawan kewalahan karena intensitas serangan yang tinggi.
Inilah alasan mengapa Indra Sjafri menyebut Mali sebagai lawan yang tepat untuk mengukur kemampuan timnya.
“Mali ini tim yang secara taktikal sangat baik. Mereka menunjukkan fleksibilitas dan kualitas individu yang juga sangat bagus. Karena itu kami harus merespons dengan pendekatan taktikal yang realistis,” ujar Indra melalui laman Kita Garuda.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa laga ini menjadi ajang evaluasi yang sangat penting.
Apalagi sebelumnya Timnas U dua tiga menjalani dua uji coba melawan India.
Pada pertemuan pertama, Indonesia kalah satu dua dan pada pertemuan kedua bermain imbang satu satu.
Meski hasilnya belum maksimal, kedua pertandingan itu memberi gambaran awal mengenai area yang perlu diperbaiki, terutama dalam penyelesaian akhir dan disiplin bertahan.
Karakter Mali yang agresif dianggap cocok untuk menguji ketahanan mental para pemain muda.
Dengan demikian, pertandingan ini diharapkan memberi pengalaman berharga sebelum terjun menghadapi atmosfer kompetisi di SEA Games.
Pemusatan latihan kali ini diikuti oleh para pemain terbaik dari Liga Indonesia dan beberapa nama yang berkarier di luar negeri.
Komposisi ini menunjukkan komitmen tim pelatih untuk memadukan teknik, pengalaman dan variasi gaya bermain.
Kiper:
Cahya Supriadi dari PSIM Yogyakarta
Daffa Fasya dari Borneo FC
Muhammad Ardiansyah dari PSM Makassar
Ikram Algifari dari FC Bekasi City
Belakang:
Kadek Arel dari Bali United
Kakang Rudianto dari Persib Bandung
Muhammad Ferrari dari Bhayangkara FC
Frengky Missa dari Bhayangkara FC
Donny Tri Pamungkas dari Persija Jakarta
Alfharezzi Buffon dari Borneo FC
Dion Markx dari NEC Nijmegen U dua satu
Brandon Scheunemann dari Arema FC
Mikael Tata dari Persebaya Surabaya
Raka Cahyana dari PSIM Yogyakarta
Robi Darwis dari Persib Bandung
Tengah:
Arkhan Fikri dari Arema FC
Rayhan Hannan dari Persija Jakarta
Zanadin Fariz dari Persis Solo
Ivar Jenner dari Jong Utrecht
Toni Firmansyah dari Persebaya Surabaya
Rivaldo Pakpahan dari Borneo FC
Ananda Raehan dari PSM Makassar
Rifqi Ray Farandi dari Persik Kediri
Wigi Pratama dari Persik Kediri
Depan:
Hokky Caraka dari Persita Tangerang
Rafael Struick dari Dewa United
Jens Raven dari Bali United
Ricky Pratama dari PSM Makassar
Rahmat Arjuna dari Bali United
Mauro Zijlstra dari FC Volendam
Nama nama tersebut akan bersaing memperebutkan total dua puluh tiga slot menuju SEA Games.
Pemain yang tampil stabil dan konsisten kemungkinan besar akan masuk daftar final.
Pertandingan melawan Mali diprediksi menghadirkan tempo tinggi.
Indonesia kemungkinan menurunkan formasi empat tiga tiga dengan tiga gelandang berkarakter dinamis untuk menjaga penguasaan bola.
Di lini depan, kombinasi Struick, Raven dan Zijlstra dapat menjadi motor serangan dengan pergerakan vertikal yang cepat.
Mali diperkirakan mengandalkan serangan langsung serta duel fisik di area tengah.
Lini belakang Indonesia harus mampu menjaga konsentrasi, terutama menghadapi penyerang Mali yang lincah dan memiliki akurasi tembakan yang baik.
Pertandingan Timnas U dua tiga Indonesia melawan Mali dapat Anda tonton melalui siaran langsung Indosiar pada Sabtu pukul delapan malam waktu Indonesia bagian barat.
Tayangan ini tersedia secara gratis sehingga bisa diakses dengan mudah melalui televisi digital, bisa melalui link https://vidio.com/live/19679-international-friendly-match-timnas-u-23?schedule_id=4713716.
Jika Anda ingin menonton lewat gawai, laptop atau smart TV, pertandingan dapat diakses melalui layanan Vidio, yakni https://vidio.com/live/19679-international-friendly-match-timnas-u-23?schedule_id=4713716.
Untuk menontonnya diperlukan paket berlangganan aktif agar tayangan berjalan tanpa batasan.
Kedua platform ini menjadi pilihan utama bagi penikmat sepak bola yang ingin menyaksikan laga secara fleksibel dari mana saja.
Jadwal dan stasiun televisi yang menayangkan laga ini dapat berubah sewaktu waktu mengikuti kebijakan pemegang hak siar.***