Waktu tempuh dari Cilacap ke Bandung atau sebaliknya bakal lebih cepat dari saat ini. Hal itu dikarenakan bakal ada jalan tol yang menghubungkan kedua kota tersebut. Diketahui waktu tempuh saat ini Cilacap – Bandung saat ini sekitar 7 sampai 8 jam, namun nantinya hanya akan ditempuh dengan waktu sekitar 3 jam saja.
Cilacap, Serayunews.com
Recananya pembangunan tol tersebut akan dimulai pada tahun 2022 ini. Proses lelang pekerjaannya pun telah dilakukan. Konsorsium Jasa Marga dinyatakan sebagai pemenang pelelangan investasi Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 206,65 kilometer ini.
Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bapelitbangda Cilacap Imam Jauhari mengatakan, pihaknya saat ini tengah menunggu koordinasi dengan Pemprov Jateng dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna mempersiapkan pembangunan jalan tol tersebut yang bisa memangkas waktu Bandung Cilacap menjadi 3 jam itu.
“Pembangunan tol ini dibagi dua tahap, yakni Bandung – Tasikmalaya dan Tasikmalaya Cilaacap. Pengerjaan tahap pertama ini untuk Bandung – Tasikmalaya, sehingga kami sejauh ini belum dilibatkan,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (12/1/2022).
Sedangkan pengerjaan di tahap kedua, kata dia, akan dimulai setelah pengerjaan tahap pertama selesai atau pada tahun 2024. Sehingga tugas Pemkab Cilacap secara praktis akan dimulai dua tahun lagi, termasuk pembebasan lahan serta mempersiapkan fasilitas penunjang lainnya.
“Jadi untuk saat ini kami belum bergerak, karena tugas dari pemda hanya menyiapkan yang ada di wilayahnya saja. Namun kami sudah mengunsulkan rencana adanya exit tol di Kecamatan Patimuan dan gerbang pintu utama tol di Sumingkir Kecamatan Jeruklegi,” ujarnya.
Meski demikian, pihaknya berharap dengan adanya jalan tol yang ditargetkan bakal rampung di 2027 ini, dapat meningkatkan ekonomi di wilayah Cilacap. Mengingat selama ini Cilacap hanya sebagai wilayah tujuan, bukan sebagai jalur ekonomi.
“Sesuai dengan Perpres 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Dimana jalan tol menjadi sarana konektivitas simpul-simpul ekonomi yang sebelumnya tidak terhubung,” jelasnya.