SERAYUNEWS– Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 03, Mahfud MD mengungkap adanya beberapa rektor di perguruan tinggi, dimintai statement mengapresiasi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu menyusul banyaknya sivitas akademika puluhan perguruan tinggi yang mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi.
Mahfud MD menyampaikan, setelah banyaknya perguruan tinggi membuat petisi, mengkritisi Presiden Jokowi, muncul beberapa rektor perguruan tinggi membuat statement baik. Isinya mengapresiasi kepemimpinan Jokowi dalam menangani Covid-19, Pemilu 2024 berjalan baik dan tak bisa seseorang memaksakan kehendak rakyat.
“Setelah sahut-sahutan puluhan perguruan tinggi mengeluarkan petisi karena pelanggaran etik dan ketidaknetralan aparat pemerintah dalam berdemokrasi (pemilu), muncul gerakan. Beberapa rektor di perguruan tinggi lain didekati agar membuat statement (ada yang langsung direkam oleh petugas),” tulis Mahfud MD di akun X (Twitter).
Menurut Mahfud MD, untuk statement yang dimintakan kepada para Rektor Perguruan Tinggi, antara lain mengenai, mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi seperti dalam menangani Pandemi Covid-19. Kemudian ada juga mengenai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 harus berjalan baik.
Selain itu, ada juga mengenai sekelompok orang tidak bisa memaksakan kehendak kepada rakyat. Tema-tema itu kemudian disampaikan oleh sejumlah Rektor Perguruan Tinggi. “Ada rektor-rektor yang langsung diminta membuat video template text yang sudah disiapkan lalu diviralkan,” jelasnya dikutip Rabu (7/2/2024).
Selain itu, lanjut Mahfud MD, ada juga Rektor Perguruan Tinggi yang tidak mau melakukannya dan menolak secara terang-terangan. Cawapres yang berdampingan dengan Calon Presiden Ganjar Pranowo itu meminta untuk membangun Indonesia dengan demokrasi yang bermartabat.
Mahfud MD sebelumnya adalah Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) di pemerintahan Jokowi. Namun, pada akhirnya Mahfud MD memutuskan untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam belum lama ini.
Salah satu alasan mengapa Mahfud MD mundur adalah agar tidak ada konflik kepentingan karena saat ini dirinya adalah cawapres bagi Ganjar Pranowo. Pasangan Ganjar-Mahfud menjadi salah satu kontestan dalam Pilpres 2024 yang pemungutan suaranya akan berlangsung pada 14 Februari 2024.