SERAYUNEWS- Akibat sering meluapnya Sungai Brukah atau Sindu di Blok Sindu Kecamatan Kalibening Banjarnegara, ribuan tikus naik kedaratan. Kawanan hama pengerat ini, membuat sarang di pematang sawah yang lebih tinggi dari permukaan air sungai.
Petani blok Sindu, Agus mengatakan, untuk antisipasi kerusakan akibat serangan tikus, petani membuat benteng pelindung pembenihan secara sederhana.
“Petani membuat dinding pelindung dengan plastik putih, jika tertiup angin akan bersuara brisik. Sementara, cukup efektif menghalau tikus masuk,” katanya, Selasa (23/1/2024).
Menurut dia, karena sungai sering banjir sarang tikus di tepian sungai menjadi terendam. Kondisi ini, membuat kawanan tikus tikus menyingkir ke permukaan.
“Fase perpindahan itulah yang menjadikan serangan bagi petani. Selain mengamankan pembenihan, petani juga harus razia di pematang sawah secara sederhana dengan menutup lubang atau memasang racun. Selain itu juga membuat parit mengelilingi petak pembenihan, seperti benteng pertahanan,” katanya.
Jika hama tikus tidak terkendali, kata dia, derita petani Sindu akan lebih panjang setelah kemarin panen berkurang akibat kemarau. Saat ini petani berlomba membuat dan menanam benih, berpacu dengan banjir dengan ancaman hama tikus.
Surip, petani lainnya mengatakan, selain membuat dinding pelindung, petani harus rajin mendatangi lokasi pembenihan.
“Terkadang, plastik rusak karena angin, sehingga berlubang. Itu harus cepat kita perbaiki,” katanya.
Koordinator Balai Penyuluh Pertanin (BPP) Kecamatan Kalibening, Heri Misanto mengatakan, hingga saat ini para kelompok tani belum melaporkan adanya serangan tikus tersebut.
Namun, kata dia, apabila memang ada serangan tikus, BPP sudah siap suplai obat atau mercon asap untuk antisipasi tikus.
“Kami belum dapat laporan. Namun kami akan melakukan cek lokasi, untuk menyiapkan langkah selanjutnya,” katanya.