SERAYUNEWS – Sebagai bentuk pencegahan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak jenis sapi yang baru-baru ini kembali terjadi di Kabupaten Banyumas. Polresta Banyumas turut membantu Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas untuk memastikan virus tersebut tidak menyebar luas di Kabupaten Banyumas, Senin (6/1/2025).
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Ari Wibowo melalui Kasat Binmas, Kompol Agus Subiyanto mengungkapkan sebagai langkah pencegahan pihaknya bakal berkolaborasi di Dinkannak Kabupaten Banyumas, dengan cara memberikan pengetahuan kepada Bhabinkamtibmas di jajaran Polresta Banyumas terkait PMK tersebut.
“Nantinya, dalam kegiatan pencegahan PMK akan melibatkan Bhabinkamtibmas sebagai pendamping untuk menyampaikan himbauan kepada masyarakat di desa binaan masing masing,” kata dia, Selasa (7/1/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Dinkannak Kabupaten Banyumas, Sulistyono mengungkapkan bahwa PMK memiliki ciri-ciri yakni sariawan di mulut sehingga ternak bakal berliur dan kaki atau kuku bengkak bernanah. Berbagai cara sudah dilakukan oleh pihak Dinkannak, namun ternyata masih ada hewan ternak yang masuk ke Banyumas tanpa prosedur yang tepat dan membawa virus tersebut.
“Salah satu penanggulangan atau antisipasi yang tengah kami lakukan adalah pencegahan populasi hewan ternak yang masuk ke Kabupaten Banyumas dengan melakukan pengecekan lintas ternak di Kecamatan Kalibagor, Sumbang, Kembaran dan Sokaraja serta di Pasar Hewan Sokaraja dan Ajibarang,” ujarnya.
PMK, lanjut Sulis sangat merugikan para peternak. Selain penyebarannya yang begitu cepat, hewan yang pernah terserang virus tersebut bakal mengalami penurunan harga yang cukup tinggi. “PMK bisa sembuh setelah dilakukan vaksinasi akan tetapi harga menjadi anjlok karena hewan mengalami stunting,” kata dia.
Dikutip dari berbagai sumber, PMK adalah penyakit yang terjadi pada hewan. Penyakit ini menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/ genap. Virus dari penyakit ini dapat bertahan lama di lingkungan, dan bertahan hidup di tulang, kelenjar, susu, dan produk susu.
Penyakit ini bisa menyebabkan penurunan produksi susu. Bahkan bisa membuat hewan mati mendadak.