SERAYUNEWS – Siapa sebenarnya pemilik Moro Purwokerto, pusat perbelanjaan atau swalayan yang konon sebentar lagi akan tutup karena bangkrut?
Moro adalah sebuah pusat berbelanjaan atau dapat juga di-sebut mal berupa bangunan 4 laintai yang luas di Purwokerto.
Masyarakat Banyumas dan sekitarnya menjadikan Moro Purwokerto sebagai tujuan untuk mencari segala kebutuhan mulai dari makanan, baju, alat rumah tangga, hingga alat tulis.
Belakangan, viral di media sosial bahwa Moro akan tutup secara permanen karena kondisinya yang sepi dan semakin sepi.
Bahkan, karyawan Moro yang jumlahnya masih sekitar 250 orang terancam akan di PHK karena tutupnya tempat kerja mereka.
Berdasarkan pantauan langsung tim Serayunews kondisi Moro Purwokerto memang jauh berbeda dengan saat beberapa tahun lalu.
Berdasarkan data yang di-himpun Moro Purwokerto berdiri sejak 17 Desember 1997 dan langsung mendapatkan respons positif dari masyarakat Banyumas dan sekitarnya.
Tidak hanya orang Purwokerto dan Banyumas tapi orang-orang dari Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara juga belanja di Moro Purwokerto.
Muncul spekulasi bahwa pemilik dari Moro Purwokerto adalah masih dalam rumpun Keluarga Cendana yaitu Mayang Sari.
Mayang Sari adalah penyanyi asal Purwokerto yang menikah dengan Bambang Trihatmodjo.
Maka sebagai orang yang dapat di-sebut sebagai orang terkaya di Purwokerto banyak yang berasumsi bahwa Moro adalah aset Keluarga Cendana.
Namun, benarkah demikian?
Pemilik dari Moro Purwokerto adalah Made Widiana alias Cen Wi. Pengelolaan Moro berada di bawah PT.Bamas Satria Perkasa.
Keterangan tersebut pernah di-sampaikan oleh Duty Manager Promotion Moro, Adi Putranto.
Oleh karena itu, spekulasi bahwa Moro Purwokerto adalah milik Keluarga Cendana tidak benar.***