Cilacap, serayunews.com
Adalah Priyano (39) seorang pria kelahiran Jojok Kelurahan Kutawaru Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap, yang kini berdomisili di Jalan Dokter Rajiman RT 01 RW 05 Kelurahan Kebon Manis Kecamatan Cilacap Utara.
Meski memiliki keterbatasan fisik (disabilitas), ia tetap bersyukur dan semangat dalam mengembangkan usaha makanan laut (seafood) yang mulai dirintisnya di awal pandemi Covid-19 atau sekitar tahun 2019 lalu.
“Awalnya di tengah pendemi, dulunya saya usaha tapi kecil kecilan, sudah mulai dari tahun 2019, akhirnya di masa pandemi konteks pemerintah itu kan peningkatan imun, ternyata nutrisinya salah satunya dari seafood jadi digencarin, bahwa makan seafood itu murah, menggantikan makanan yang kurang sehat yang banyak ditemui di jalanan,” ujarnya.
Dalam pengembangan bisnisnya, Priyano menjual beraneka makanan hasil laut seperti kepiting, lobster, udang, cumi, kerang, ikan, dan sejumlah hewan laut lainnya. Produk yang dijual juga barangnya masih segar dan berkualitas, sehingga disukai pasar.
Bahkan sejak dirintis beberapa tahun ini, selain menjual bahan segar, kini ia sudah membuka dua gerai makanan khas laut yang berada di Yogyakarta dan Solo. Selain itu telah memberdayakan masyarakat sedikitnya ada 15 orang yang ikut berkerja bersamanya.
Selain dipasok kepada para konsumen, produknya juga disalurkan ke suplier berbagai hotel dan restoran dengan wilayah pemasaran di berbagai kota besar seperti di Yogyakarta, Solo, Klaten, Sragen, dan sekitarnya. Omzetnya pun jutaan rupiah per harinya.
“Kepiting saya ambil dari Papua, lobster, cuminya dari pantai selatan dan hewan lain dari pantura. Omzet per hari kotor bisa Rp 5-6 juta, tapi tidak mesti itu kalau lagi ramai, kalau lagi sepi bisa Rp 1 juta,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada pengembangan usahanya saja, Priyano juga ikut membantu peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi ikan, yang dibagikan rutin kepada warga sekitar setiap hari Jumat.
Priyano yang notabene sebagai atlet lempar cakram yang telah mendulang banyak prestasi di berbagai ajang kejuaraan nasional hingga internasional ini berharap, agar pengembangan usahanya bisa dijadikan sebagai motivasi hidup di masa sulit akibat pandemi Covid, meski dengan keterbatasan fisik.
“Motivasinya yang penting mau bergerak, apa yang menjadi masalah di masyarakat sekitar jadikan sebagai potensi pengembangan usaha untuk bisnis atau usaha yang memiliki tantangan dengan berinovatif dan kreatif,” ujarnya.