SERAYUNEWS – Dalam ilmu primbon Jawa, weton adalah kombinasi antara hari dan pasaran kelahiran yang diyakini mempengaruhi karakter dan nasib seseorang.
Beberapa weton dipercaya mencerminkan kepribadian tertentu, termasuk kesetiaan. Berikut adalah tiga weton pria yang dipercaya sebagai tanda kesetiaan menurut primbon Jawa:
1. Ahad Pahing
Pria yang lahir pada weton Ahad Pahing dikenal memiliki karakter yang sangat cermat dalam mengatur keuangan. Berikut beberapa ciri khasnya:
Kecermatan Finansial: Pria Ahad Pahing biasanya sangat berhati-hati dalam hal pengeluaran dan selalu memprioritaskan kebutuhan keluarga.
Fokus pada Keluarga: Mereka akan menggunakan penghasilannya untuk kepentingan keluarga, seperti kebutuhan istri dan anak.
Kesetiaan: Dengan perhatian yang besar pada keuangan keluarga, mereka cenderung setia dan tidak mudah tergoda untuk menghabiskan uang demi kepentingan luar atau selingkuhan.
2. Ahad Kliwon
Pria yang lahir pada weton Ahad Kliwon dianggap memiliki karakter yang sangat mengalah, berikut penjelasannya:
Sikap Mengalah: Mereka dikenal memiliki sifat mengalah yang luar biasa, termasuk terhadap pasangan mereka.
Cinta dan Kesetiaan: Sikap ini menunjukkan betapa besar rasa cinta dan kesetiaan mereka pada pasangan.
Komitmen: Pria Ahad Kliwon cenderung tidak akan menyakiti hati istrinya atau berpaling dari janji pernikahan, melainkan akan tetap setia.
3. Ahad Legi
Pria dengan weton Ahad Legi juga dianggap memiliki karakter setia, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sifat Cuekin: Mereka biasanya memiliki sifat cuek yang membuatnya tidak mudah tergoda oleh hal-hal di luar lingkup pasangan mereka.
Fokus pada Pasangan: Pria Ahad Legi akan menaruh perhatian penuh pada pasangan yang dicintai dan tidak mudah tertarik pada hal-hal atau perempuan lain.
Setia: Meskipun tampak cuek, sifat ini justru menunjukkan betapa setianya mereka kepada pasangan.
Meskipun weton dapat memberikan gambaran tentang karakter seseorang menurut primbon Jawa, penting untuk diingat bahwa ini adalah kepercayaan tradisional dan tidak sepenuhnya bisa dijadikan patokan.***