SERAYUNEWS– Suhu udara di Madinah yang mencapai 42 derajat Celsius, membuat satu jemaah haji asal Kabupaten Purbalingga sempat dapat perawatan di rumah sakit. Kelelahan akibat cuaca panas, menjadi penyebab utama gangguan kesehatan tersebut.
Petugas Kesehatan Haji Daerah Purbalingga, Sutrisno menyampaikan informasi ini, Rabu (7/5/2025). Ia memastikan, bahwa kondisi jemaah itu kini telah membaik dan kembali ke hotel.
“Suhu di Madinah saat ini 42⁰ C, sehingga para jemaah harus membatasi aktivitas yang tidak perlu dan selalu mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) saat berada di luar hotel,” ujar Sutrisno.
Jemaah haji Kloter 1 Kabupaten Purbalingga tiba di Madinah, Jumat (2/5/2025) sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Selama di kota suci, mereka menjalankan berbagai ibadah, termasuk shalat Arba’in (40 waktu) di Masjid Nabawi dan berdoa di Raudhah, salah satu tempat mustajab.
Selain itu, para jemaah mengikuti city tour ke sejumlah tempat bersejarah seperti Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Gunung Uhud, dan kebun kurma.
Salah satu jemaah, Herman, menyatakan bahwa pelayanan dari penyelenggara haji berjalan baik. Ia mengaku puas dengan akomodasi, transportasi, dan konsumsi yang disediakan.
“Secara umum kami merasakan kenyamanan pelayanan. Transportasi, hotel, makanan sejauh ini sudah sangat baik,” ungkap Herman.
Ia menambahkan bahwa menu makanan sesuai selera Nusantara, porsinya besar, dan penyajiannya tepat waktu.
Memasuki hari kelima, Herman menyebut bahwa jemaah dari berbagai negara mulai berdatangan ke Madinah.
Ia bersyukur karena hotel tempat rombongan Purbalingga menginap berlokasi sangat dekat dengan Masjid Nabawi, sehingga memudahkan akses ibadah.
Namun, suhu ekstrem mulai menimbulkan efek pada fisik jemaah, seperti bibir, wajah, dan kaki yang pecah-pecah.
Beruntung, Pemkab Purbalingga telah memberikan oralit, masker, krim anti UV, minyak zaitun, dan perlengkapan lainnya sebagai bentuk ikhtiar melawan cuaca panas.
“Alhamdulillah kami sudah diberi bekal oralit, masker dari tim kesehatan, dan juga krim dari Pemkab Purbalingga saat kami ke embarkasi,” ujar Herman.