SERAYUNEWS– Pemdes Karangtalun Kecamatan Bobotsari, Purbalingga menggelar Festival Medi Sawah. Acara unik tersebut, untuk menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 79.
Kades Karangtalun, Heru Catur Wibowo mengatakan, Festival Medi Sawah merupakan acara menarik dan berbeda.
“Ini untuk memperkenalkan lagi budaya tradisional medi sawah. Dulu petani sering gunakan untuk mengusir hama penganggu tanaman padi di sawah,” terangnya.
Istilah medi sawah muncul sebelum musim panen tiba, dan petani sudah kehabisan cara mengusir musuhnya. Musuh alami hama perusak tanaman lenyap karena perburuan.
Ular juga termasuk hewan buruan untuk kepentingan industri dan makanan olahan. Selain itu, katak dan burung juga habis untuk makanan dan hewan peliharaan. Sehingga wajar bila hama tikus, wereng, dan sejenisnya makin merajalela.
“Masih ada cara jitu mengusir hama perusak tanaman, seperti burung. Pakai konsep lama, membuat medi sawah,” ujarnya.
Selama ini, sebagian besar petani memang sudah meninggalkan budaya pengusir burung dengan Medi Sawah. Festival tersebut akan berlangsung 1-19 Agustus 2024.
Tujuannya agar sawah-sawah milik warga, tidak dapat serangan hama yang merugikan petani. Selain itu, juga menjaga eksistensi kearifan budaya lokal, jadi media menuangkan kreatifitas dan kerukunan antar sesama warga desa.
“Seiring kemajuan zaman, acara seperti ini bisa jadi komoditi pariwisata, khususnya bagi yang hobi selpie. Selain itu untuk semakin mengenalkan wilayah Desa Karangtalun dan objek wisata Katamas, serta mampu mendongkrak sektor UMKM,” ungkapnya.
Peserta festival adalah warga Karangtalun dan luar desa, Organisasi Perangkat Daerah/ Instansi Pemerintah, Organisasi masyarakat, swasta, BUMN, BUMD, dan lain sebagainya.
“Masing-masing medi sawah mengandung unsur seni, hiburan, edukasi, tdak mengandung unsur pornografi yang vulgar. Tidak merendahkan simbol negara dan tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan konflik SARA. Bahan baku karya untuk peserta, berbahan material yang mengandung unsur logam ( besi, seng, plastik) dan merupakan pemanfaatan dari barang bekas,” imbuhnya.