SERAYUNEWS – Desa Onje di Kecamatan Mrebet, memantapkan diri sebagai Desa Wisata Religi Purbalingga. Pengembangan potensi ini, mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten.
Kepala Desa Onje, Mugi Ari Purwono mengatakan, wisata religi di desanya semakin tertata berkat perhatian Pemkab. Bantuan yang digelontor, menjadikan kawasan tersebut semakin tertata dan nyaman.
“Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada bupati, karena beberapa waktu lalu memberikan hibah Rp 10 juta untuk lebih menguatkan wisata religi Onje,” katanya, Senin (15/05/2023).
Baca juga: Desa Tumanggal di Purbalingga, Digelontor Dana Rp 100 juga untuk Pengembangan Potensi Agro Wisata
Wilayah Desa Onje, kental dengan nuansa budaya masa lalu. Karakteristik di wilayah ini cukup unik karena budaya religinya.
“Banyak wisatawan religi yang datang ke Onje, karena makin menarik dan nyaman untuk dikunjungi,” katanya.
Onje merupakan kadipaten atau pusat pemerintahan di masa lalu. Bisa dikatakan Onje ini adalah cikal bakal dari Kabupaten Purbalingga sekarang. Bila ingin menilik sejarah Purbalingga, maka bisa datang ke Desa Onje.
Kadipaten Onje berdiri pada abad 15 Masehi. Terdapat makam Adipati Onje, seorang pemimpin yang memiliki nama besar pada zaman dulu di daerah ini beserta istri dan keturunannya.
Ada juga makam Raden Sayyid Kuning, seorang pemuka agama besar di daerah Onje yang turut menyebarkan nilai-nilai Islam di wilayah ini dan disegani oleh masyarakat sekitar. Selain itu ada pula masjid Sayid Kuning yang didirikannya, konon merupakan masjid tertua di Onje.
Hal unik lain di Onje adalah adanya tempuran tiga sungai yang bertemu di satu tempat. Masyarakat sekitar juga percaya, bahwa mandi di situ akan mendapatkan rezeki atau pangkat.
Di Desa Onje juga ada berbagai tradisi rutin setiap tahun, yakni Grebeg Onje untuk mengenang sejarah para leluhur dengan ziarah dan tilas ke beberapa makam. Ada juga keunikannya lain, seperti Jemaah Aboge (Alip Rebo Wage).
“Kami harap wisata lain juga akan mengikuti geliatnya, sehingga dampaknya akan semakin meluas,” kata dia.