
SERAYUNEWS – Sejumlah desa wisata di Kabupaten Purbalingga diketahui belum memiliki izin lengkap. Padahal, keberadaan izin menjadi hal penting agar pengelolaan wisata berjalan secara legal, profesional, dan mampu menarik investor.
Kondisi tersebut mendapat perhatian dari Komisi I DPRD Kabupaten Purbalingga, yang langsung turun ke lapangan untuk menjalankan fungsi pengawasan.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Purbalingga, H. Hamid, mengatakan pihaknya melakukan kunjungan kerja ke tiga lokasi wisata desa, yakni:
“Kunjungan ini kami lakukan untuk meninjau kelengkapan SK pendirian wisata desa serta perizinan yang dimiliki,” terang Hamid, Kamis (13/11/2025).
Menurut Hamid, izin usaha dan badan hukum yang sah merupakan fondasi penting dalam pengelolaan wisata desa. Selain mendukung peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes), kelengkapan administrasi juga menentukan keberlanjutan usaha.
“Kami ingin memastikan setiap desa wisata yang berpotensi menjadi PADes memiliki izin lengkap serta berbadan hukum yang jelas. Hal ini berdampak langsung pada pengelolaan dan keberlanjutan usaha,” tegasnya.
Selain soal izin, Komisi I juga menyoroti pentingnya Surat Keputusan (SK) kepegawaian bagi para pengelola Bumdes.
“Bumdes perlu membuat SK untuk pengelolanya, agar status pekerjaan dan hak-hak seperti honor dan gaji lebih jelas,” imbuh Hamid.
Dari hasil peninjauan, Komisi I memberikan apresiasi kepada Bumdes Loh Jinawi Desa Tlagayasa yang telah mengurus seluruh perizinan dengan baik dan memiliki dasar hukum kuat.
“Kami berharap Bumdes lain meniru langkah Bumdes Loh Jinawi yang tertib administrasi. Sedangkan untuk Curug Nini, kami mendorong agar Bumdes Pagerandong berkoordinasi dengan Pokdarwis Desa Cipaku supaya ke depan tidak terjadi saling klaim wilayah,” ujar Hamid.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Pariwisata Dinporapar Purbalingga, Sumarsono, menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti temuan dan saran dari Komisi I.
“Kami mengimbau seluruh pengelola desa wisata agar segera melengkapi perizinan. Legalitas menjadi syarat utama agar desa wisata bisa berkembang dan berdaya saing,” kata Sumarsono.