SERAYUNEWS – Kantor aplikator Maxim yang berada di Jalan KS Tubun, Perumahan Saphire Regency, Purwokerto Barat, kena segel oleh Dewan Presidium Driver Online Banyumas Raya, Kamis (17/10/2024).
Hal ini merupakan buntut dari perseteruan antar aplikator driver online, grab dan gojek dengan maxim sejak beberapa bulan lalu.
Perseteruan itu karena adanya ketidaksesuaian tarif antara aplikator lain dengan maxim. Tarif maxim sampai saat ini, menjadi tarif paling murah.
Mereka tidak mendasari SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 974.5/36 Tahun 2023. SK tersebut, mengatur terkait tarif yaitu jarak maksimal 3 kilometer itu Rp12.600.
“Adapun tarif batas bawah Rp3.600 per kilometer dan tarif batas atas Rp6.500 per kilometer. Aplikator Maxim tidak begitu,” ujar Koordinator Aksi, Budi Anggoro, Kamis siang.
Budi Anggoro dkk minta agar dalam waktu empat hari, aplikator Maxim menyesuaikan tarifnya. Sebab jika tidak, maka Presidium Driver Online Banyumas Raya mengadakan aksi turun ke jalan.
Maxim adalah salah satu aplikator pendatang baru yang cukup banyak peminat karena tarif lebih murah dari yang lain. Karena tarifnya lebih murah, sehingga gampang mendapat customer.
“Tarif Maxim itu jarak paling pendek sekitar Rp9.000 bersih untuk driver. Sedangkan di SK Gubernur itu, jarak paling pendek maksimal 3 kilometer Rp12.600, jadi masih jauh dari SK gubernur,” kata dia.
Pihaknya mengatakan, berbagai langkah audiensi telah mereka lakukan termasuk menyurati DPRD. Mereka juga akan menyurati Gubernur Jateng.
“Grab dan gojek sudah susuai dengan SK gubernur. Kami sudah berkali-kali audiensi tapi tidak membuahkan hasil,” ujarnya.
Aplikator Maxim, eksis sejak 2022 dan jadi keluhan driver aplikator lain karena persoalan tarif. Karena penerapan tarif yang sangat murah, menjadikan customer pindah dan berdampak pada penurunan pendapatan.
“Karena aplikator lain kan juga menurunkan tarif dan itu efek dari Maxim masuk dengan tarif tidak sesuai,” ungkapnya.
Head of Divion Maxim Purwokerto, Roy Bramantyo mengatakan, pihaknya tidak dapat memberikan keterangan terkait aksi penyegelan tersebut.
“Saya tidak diperbolehkan memberikan tanggapan,” katanya singkat.