SERAYUNEWS– Jika biasanya limbah plastik hanya dibuang begitu saja, namun di tangan orang yang tepat limbah plastik bisa bernilai tinggi. Salah satu contohnya adalah di pandai besi Desa Pasir Wetan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas.
Tempat pandai besi itu mengubah limbah plastik menjadi biji plastik dan bisa digunakan untuk gagang pisau. Pembuatan gagang pisau itu dengan mesin pencetak biji plastik Astra bantuan komunitas Astra Runners berkolaborasi dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).
Ketua Koperasi Gayeng Ruyeng, Fajar Tri Anggoro mengaku sangat terbantu dengan bantuan mesin pembuat biji plastik tersebut. “Ini sangat berhubungan dengan produk pisau gagang plastik kita. Kebetulan kalau itu nyari bahan sendiri harganya tinggi dan bahannya susah. Sehingga kita diberikan mesin tersebut oleh Astra,” kata dia, Sabtu (20/1/2024).
Terlebih saat ini, banyak permintaan dari sejumlah juru masak yang meminta pisau dengan gagang plastik karena tidak mudah tertempel bakteri. “Jadi chef itu tidak mau pisau dari gagang kayu, kemudian kita ada ide plastik karena minim bakteri. Harga pisau bervariasi, jika biasanya satu kodi Rp100 ribu untuk pisau gagang kayu, untuk pisau gagang plastik kita jual Rp230 ribu satu kodinya,” ujarnya.
Sementara itu Captain Astra Runners, Nicolas Dimas mengungkapkan ada bantuan dua mesin pengolah limbah plastik tersebut. Bantuan tersebut merupakan agenda event Astra Runner pada bulan November 2023 lalu. “Sejalan dengan tagline kami, we run, we care sama we share. Jadi selain lari kan kalau kita lari mengejar pola hidup sehat, kalau pola hidup sehat tanpa menjaga lingkungan bagi kita tidak ada artinya,” kata dia.
Berkolaborasi dengan YDBA akhirnya mereka berinisiatif untuk menyalurkan bantuan dua mesin daur ulang sampah plastik senilai Rp 100 juta. “Tidak hanya di dunia lari, di lingkungan masyarakat sampah utama kan botol air mineral. Menurut kami harus dikurangi. Makanya kemarin event kami sama sekali tidak menggunakan botol plastik. Bahkan jersey kami kemarin dari plastik daur ulang. Jadi kenapa kita memilih alat daur ulang sejalan dengan semangat kami yang mengurangi sampah botol plastik dan kegiatan ini akan selalu berkelanjutan,” ujarnya.
Masih di lokasi yang sama Ketua Pengurus YDBA, Sigit P Kumala memberikan penjelasannya. Dia mengatakan, bantuan mesin tersebut merupakan bagian program pra jangka panjang yakni Sustainability Aspiration 2023. Tujuannya untuk menjaga lingkungan dan membawa dampak kepada masyarakat luas.
“Dengana danya program ini kami membentuk satu ekosistem jadi barang-barang yang tidak terpakai, siapa tau bisa dimanfaatin. Hari ini plastik karena kaitannya dengan ekosistem UMKM memproduksi pisau. Karena gagangnya ternyata tidak boleh menggunakan kayu, karena masih megnandung bakteri kalau di dunia kuliner,” kata dia.
Selain mesin pengolah plastik, untuk sampah lainnya juga menurutnya dapat dipilah untuk pakan magot yang bisa menjadi pupuk. “Kemudian pupuk ini untuk sektor pertanian, untuk UMKM binaan kita juga. Magot keringnya untuk ternak. Kami punya program ekosistem di Kabupaten Bogor, magotnya untuk suplai pupuk binaan kami, hasil pertaniannya ke taman safari, jadi ekosistemnya muter, barang itu use recycle reuse. Kalau ini berjalan bisa membentuk ekonomi baru lagi,” ujarnya.