Purbalingga, serayunews.com
“Sejak membuka Brand Sean Sheila tahun 2014, kami telah memperkerjakan kaum difabel. Sengaja kami bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Purbalingga untuk merekrut mereka. Tenaga kerja yang menggarap desain busana kami semuanya kaum difabel yang tuna rungu dan tuna wicara,” kata Sheila Agatha Wijaya, saat menerima kunjungan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), di rumah sekaligus bengkel busana di Jalan Ahmad Yani Purbalingga, Kamis (10/3/2022).
Wanita Kelahiran Purbalingga 15 November 1990 memang memiliki prestasi moncer di bidang desainer, dunia yang digelutinya. Terakhir brand busana karyanya ikut dipamerkan di Paris Fashion Week, yang digelar mulai awal Maret. Tercatat hanya dua desainer dari Indonesia yang diundang dalam perhelatan tersebut.
“Saya memilih memperkerjakan kaum difabel karena mereka lebih fokus dan juga cakap dalam bekerja menyelesaikan desain busana,” ujar Sheila.
Hingga saat ini terdapat tujuh pekerja kaum difabel yang setiap hari mengerjakan desain busana karya Sheila. Termasuk busana pesanan artis dan sejumlah selebritas, juga digarap oleh pekerjanya yang merupakan kaum difabel.
“Ide-idenya memang dari saya. Namun mereka yang membantu mengerjakan,” kata Sheila yang bersama Sean, sang suami, berkecimpung di dunia desainer.
Produk busana Sheila dan Sean memang sebagian besar dipasarkan ke luar negeri. Saat ini pesanan banyak datang dari Timur Tengah dan juga beberapa negara Eropa dan Asia.
Bupati Tiwi dalam kesempatan tersebut menyampaikan pihaknya memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan Sheila.
“Ini menjadi inspirasi bagi semua, khususnya warga Purbalingga untuk bisa berkreasi dan berkarya terutama untuk bisa go internasional,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tiwi yang didampingi Ketua Dekranasda Rizal Diansyah juga berkesempatan melihat bengkel busana milik Sheila. Sheila dan suami merupakan desainer jebolan sekolah fashion di Singapura. Keduanya juga sempat melanjutkan jenjang pendidikan ke pusat mode dunia di Paris.