Purwokerto, serayunews.com
Seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya berinisial I (28), warga Jawa Barat yang berdomisili di Purwokerto mengaku, sudah berjualan pakaian bekas cukup lama. Dia mengaku, sulit jika harus menghentikan aktivitasnya tersebut.
“Saya pernah jualan kaus polos, tetapi memang kurang peminat karena banyak saingannya. Pakaian bekas ini, cukup banyak yang minat. Kalau sampai tidak berjualan lagi, saya mau usaha apa?” kata dia, Jumat (24/3/2023).
Ia mengaku, mendapatkan barang dagangannya dari kenalannya. Ia memang tidak membeli dalam bentuk karungan besar atau bal, karena tidak memiliki jalur distribusinya. Selain itu, modalnya tidak besar untuk membeli karungan.
Baca juga:[insert page=’hati-hati-bisnis-thrifting-kini-bisa-terjerat-hukum-ini-alasannya’ display=’link’ inline]
“Teman saya pun beli dari importir besar di Jakarta atau Bandung, keuntungannya memang lumayan, apalagi pas dapat barang brand terkenal,” ujarnya.
Mahasiswa kampus ternama di Purwokerto, S (21), warga Purwokerto mengaku, sering membeli pakaian bekas. Selain berkualitas, dia juga bisa mendapatkan pakaian brand terkenal dengan harga yang miring.