SERAYUNEWS – Benarkah Gen Z dan milenial kesulitan mencari pekerjaan yang mapan? Generasi Z dan milenial menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan, meskipun alasan dan kondisi yang mereka hadapi bisa berbeda.
Faktor yang pertama adalah persaingan yang ketat. Banyaknya lulusan baru dan persaingan global membuat pasar kerja semakin kompetitif.
Sementara itu, perusahaan mencari kandidat dengan keterampilan yang lebih spesifik dan pengalaman kerja yang relevan.
Kemudian, perubahan tren pekerjaan di era revolusi industri 4.0 dan otomatisasi telah mengubah lanskap pekerjaan.
Banyak pekerjaan konvensional tergantikan oleh teknologi, sementara pekerjaan baru bermunculan yang membutuhkan keterampilan digital dan analitis.
Kurangnya pengalaman kerja juga menjadi tantangan gen Z sulit mendapatkan pekerjaan yang mapan. Perusahaan menginginkan kandidat dengan pengalaman kerja, tetapi fresh graduate sering kali belum memiliki pengalaman yang cukup.
Magang dan proyek freelance menjadi solusi untuk mengatasi kendala ini. Berkaitan dengan permasalahan sulitnya mencari pekerjaan bagi gen Z dan milenial, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Banyumas melakukan penjajakan kerjasama dengan Universitas Terbuka (UT) Purwokerto.
Kolaborasi ini mendukung berbagai inisiatif pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan lapangan kerja di wilayah Kabupaten Banyumas.
Penjajakan kerjasama ini mencakup beberapa area strategis yang dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Misalnya, peran UT Purwokerto dalam mendukung kegiatan job fair yang sering diadakan oleh Disnaker Banyumas.
Dengan kontribusi UT Purwokerto, diharapkan acara job fair ini dapat semakin berkualitas dan menjangkau lebih banyak pencari kerja, terutama para lulusan yang membutuhkan informasi tentang peluang kerja dan pengembangan karir.
UT Purwokerto juga berencana menjadi sponsor dalam sejumlah kegiatan yang diselenggarakan oleh Disnaker Banyumas.
Kolaborasi ini bertujuan untuk membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat Banyumas untuk memperdalam keterampilan dan pengetahuan mereka, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengembangan SDM di era digital.
Salah satu tujuan utama dari UT Purwokerto dalam kerjasama ini adalah untuk mengenalkan keberadaan Universitas Terbuka kepada masyarakat umum khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas.
Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan Disnaker Banyumas, UT Purwokerto berharap dapat memperkenalkan program pendidikan jarak jauh yang ditawarkan, serta memberikan informasi terkait keuntungan dan fleksibilitas belajar di UT yang dapat mendukung pengembangan karir bagi para pencari kerja dan profesional di Banyumas.
Tidak hanya sampai situ, UT Purwokerto juga akan turut berperan sebagai narasumber dalam talkshow yang diselenggarakan oleh Disnaker Banyumas.
Keterlibatan UT Purwokerto ini juga menjadi kesempatan menyampaikan informasi penting mengenai pendidikan tinggi, tren ketenagakerjaan, serta keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar kerja global.
Narasumber dari UT Purwokerto diharapkan dapat memberikan perspektif yang berharga bagi peserta mengenai pentingnya pendidikan dan keterampilan dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
Direktur UT Purwokerto, Dr. Prasetyarti Utami, S, Si., M. Si., menyambut baik penjajakan kerjasama ini.
“Kerjasama ini sangat penting dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di Banyumas. Kami sangat mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja di Banyumas. Melalui kerjasama ini, kami juga ingin memperkenalkan Universitas Terbuka sebagai pilihan pendidikan tinggi yang fleksibel dan terjangkau bagi masyarakat,” katanya.
Kerjasama Dinasker Kabupaten Banyumas dan UT Purwokerto dapat menciptakan kolaborasi yang erat di dunia pendidikan dan ketenagakerjaan.
Kolaborasi itu juga dapat menciptakan lebih banyak peluang kerja berkualitas bagi masyarakat Banyumas sekaligus memperkenalkan UT Purwokerto sebagai pilihan pendidikan yang dapat diakses oleh semua kalangan.
***