Purbalingga, serayunews.com
“Untuk longsor bukit Siregol di Desa Sirau karena kemarin (Minggu, red) terjadi longsor susulan, banyak batu-batu besar yang menghalangi jalan dan intensitas hujan yang tinggi, mengakibatkan longsor dan menutup badan jalan,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, saat meninjau lokasi, Senin (25/10/2021) siang.
Setelah mengetahui lokasi, dan berdiskusi dengan dinas terkait, Pemkab akan melakukan tindak lanjut. Salah satu langkah adalah dengan memasang bronjong. Batu besar yang menutup ruas jalan, rencananya akan segera dilakukan pemecahan batu.
“Nanti yang akan kita lakukan adalah memasang bronjong dan segera dilakukan pemecahan batu yang ada ditengah tengah jalan itu sehingga nantinya bisa dilewati masyarakat khususnya kendaraan roda empat,” kata Tiwi, didampingi Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Agus Winarno, Kepala Bapelitbangda Siswanto.
Tiwi menjelaskan, Pemkab juga telah melakukan koordinasi dengan ESDM Provinsi. Siang itu, sejumlah perwakilan provinsi juga hadir di lokasi.
“Kebetulan tadi perwakilan ESDM Provinsi datang, untuk mengecek kontur tanah dan sebagainya,” ujarnya.
Tinjauan dilanjutkan ke lokasi tiga kios yang terseret arus Sungai Muli, Desa Tunjungmuli. Kios semi permanen tersebut hanyut pada hari Minggu (24/10/2021) pukul 5 sore. Talut di belakang pasar pun ambrol. Penanganan oleh Pemkab, akan dipasang bronjong melalui dinas terkait. Nantinya untuk tahun 2022 akan dilakukan pemasangan talud yang akan dilakukan oleh DPUPR Kabupaten Purbalingga.
Bupati beserta rombongan melanjutkan pantauan ambrolnya tanah di sayap jembatan sungai Karang yang menghubungkan Desa Grantung dengan ibukota kecamatan Karangmoncol. Terakhir melihat secara langsung badan jalan yang amblas di sisi timur Jembatan Merah masuk desa Tegalpingen Pengadegan.
Penanganan ambrolnya ujung jembatan (abutment) Kali Karang yang menghubungkan Desa Grantung menuju pusat Kecamatan Karangmoncol akan ditangani segera oleh dinas terkait.
“Di Desa Grantung ada jembatan yang rogol karena arus sungai yang cukup deras, insyaallah dalam waktu dekat ada penanganan-penanganan dari dinas-dinas terkait,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tiwi menyampaikan, pihaknya telah menerima surat edaran dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat terkait antisipasi penanggulangan bencana alam. Bencana alam yang saat ini sering terjadi lebih disebabkan adanya intensitas curah hujan cukup tinggi.
“Nanti akan dibuatkan SE Bupati untuk disosialisasikan kepada seluruh kecamatan dan desa terkait surat edaran tentang antisipasi penanggulangan bencana. Saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan serta mengajak masyarakat untuk bisa melakukan gerakan reboisasi,” kata Tiwi.