Efektif! Sistem One Way Nasional Polri Sukses Atur Arus Balik Lebaran 2025, Kecelakaan Turun Drastis

Sistem one way nasional Polri sukses atur Arus Balik Lebaran 2025, kecelakaan turun drastis. (Foto : Korlantas Polri)

SERAYUNEWS – Penerapan sistem one way nasional oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terbukti efektif dalam mengurai kemacetan dan mengatur arus balik Lebaran 2025.

Arus lalu lintas di jalur utama, khususnya dari arah Semarang menuju Jakarta, terpantau lancar. Banyak pemudik mengapresiasi kebijakan ini karena dinilai memberikan kenyamanan sekaligus mempercepat waktu tempuh perjalanan.

Pemudik Senang: “Perjalanan Jadi Lebih Cepat dan Nyaman”

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menyampaikan bahwa hingga Senin pagi (7/4/2025), arus balik sudah mencapai sekitar 60 persen dari total proyeksi. Dari estimasi 2,2 juta kendaraan, sebanyak 1.375.000 kendaraan telah kembali menuju Jakarta.

“Berdasarkan pantauan hingga pagi ini, arus balik menunjukkan kelancaran berkat pemberlakuan one way nasional dari KM 414 Tol Kalikangkung hingga KM 70 Tol Cikampek Utama. Proyeksi kami, puncak arus balik kemungkinan terjadi malam ini,” ujar Kakorlantas, dikutip dari laman resmi Korlantas Polri.

Berbagai testimoni dari pemudik menguatkan keberhasilan strategi ini. Alberto, pemudik asal Semarang menuju Jakarta, menyatakan tahun ini perjalanan terasa jauh lebih lancar dan nyaman.

“Kebijakan one way dan contraflow sangat membantu mengurangi kemacetan. Perjalanan jadi lebih cepat dan nyaman. Banyak petugas kepolisian yang berjaga, serta ada posko kesehatan dan tempat istirahat di sepanjang jalan. Terima kasih kepada Polri atas pengaturannya yang sangat baik,” katanya.

Sementara itu, Danius Oskar, pemudik asal Tangerang tujuan Garut, juga merasakan manfaat dari pembatasan kendaraan berat.

“Tahun kemarin masih banyak truk-truk yang melintas, jadi macet. Sekarang lebih tertib, nggak ada truk yang ganggu perjalanan. Saya bisa sampai Garut hanya dalam waktu empat jam,” jelas Danius.

Kecelakaan Turun Hingga 30 Persen

Tak hanya lancar, Operasi Ketupat 2025 juga mencatatkan penurunan signifikan dalam angka kecelakaan lalu lintas. Data dari Korlantas Polri menunjukkan jumlah kecelakaan menurun dari 3.728 kasus tahun lalu menjadi 2.637 kasus—turun sekitar 30 persen.

Angka fatalitas korban meninggal dunia juga menurun drastis, hingga mencapai 47 persen.

“Ini adalah hasil kerja sama berbagai pihak, mulai dari rekayasa lalu lintas, pengawasan ketat di lapangan, hingga kedisiplinan masyarakat dalam berkendara,” tambah Kakorlantas.

Strategi Komprehensif Polri: One Way, Contraflow, dan Pembatasan Truk

Keberhasilan pengelolaan arus mudik dan balik tahun ini tak lepas dari strategi komprehensif yang diterapkan Polri.

Selain sistem one way dan contraflow, Polri juga memberlakukan pembatasan kendaraan sumbu tiga atau truk non-logistik agar tidak melintas selama periode mudik dan balik.

Langkah ini dinilai sangat efektif karena memberikan ruang gerak lebih luas bagi kendaraan pribadi, terutama di jalur utama yang padat saat musim mudik.

Selain itu, imbauan work from anywhere (WFA) bagi sebagian pekerja di Jakarta juga memberikan dampak signifikan terhadap penyebaran arus balik secara lebih merata.***

Kesimpulan

Operasi Ketupat 2025 menjadi bukti bahwa pengelolaan lalu lintas yang terencana, terintegrasi, dan responsif dapat menciptakan pengalaman mudik dan balik yang aman, nyaman, dan efisien.

Apresiasi masyarakat terhadap kinerja Polri menjadi indikator bahwa kebijakan yang diterapkan tahun ini berjalan dengan baik.

Semoga strategi seperti ini bisa menjadi standar dalam pengaturan arus mudik dan balik untuk tahun-tahun berikutnya.***