SERAYUNEWS – Deklarasi damai dan doa lintas agama di Banyumas menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen menjaga keamanan. Acara yang digelar pada Rabu, 3 September 2025, ini dihadiri oleh berbagai pihak, mulai dari aparat, pemerintah daerah, hingga elemen masyarakat.
Danrem 071 Banyumas, Kolonel Inf. Lukman Hakim, yang baru menjabat, menekankan bahwa setiap kerusuhan hanya akan merugikan semua pihak. Menurutnya, kekompakan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) adalah kunci untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Perbedaan pendapat itu wajar, bisa dimusyawarahkan, tidak harus berbuat anarkis, mari kita jaga Banyumas bersama, kami berkomitmen menjaga keamanan dengan berpatroli demi kenyamanan masyarakat,” kata Lukman.
Senada dengan Danrem, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menegaskan bahwa meskipun menyampaikan pendapat adalah hak, menjaga keamanan adalah tanggung jawab bersama. Ia menyebut tidak ada pihak yang diuntungkan dari tindakan anarkis.
Sadewo juga mengungkapkan keprihatinannya atas keterlibatan anak-anak di bawah umur dalam kericuhan sebelumnya, yang bahkan sampai melakukan perusakan. “Mari kita rawat Banyumas sebagai rumah kita bersama. Deklarasi ini adalah ikrar menolak anarkisme dan mengedepankan jalan dialog,” ujarnya.
Tak hanya dari unsur pimpinan, perwakilan ojek online juga menyuarakan penolakan keras terhadap tindakan anarkis yang merusak fasilitas umum. Doa lintas agama dipanjatkan bersama sebagai simbol persatuan di tengah perbedaan. Alan, Sekretaris LSM Harimau, juga hadir untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan memantau jalannya acara.
Pencegahan dan Edukasi untuk Pelajar
Sebelumnya, Polresta Banyumas telah mengadakan bimbingan dan konseling bagi sejumlah pelajar yang sempat diamankan saat aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Banyumas lama. Acara ini dihadiri oleh Kapolresta Kombes Pol Dr. Ari Wibowo, S.I.K., M.H., serta perwakilan dari Dinas Pendidikan, UPTD PPA, LBH, pihak sekolah, dan orang tua.
Kapolresta Ari Wibowo menjelaskan bahwa sebagian besar pelajar terpengaruh ajakan yang beredar di media sosial. “Tugas utama pelajar adalah belajar, Kami minta orang tua lebih aktif menjaga pergaulan anak-anak dan komunikasi dengan sekolah, jangan sampai anak-anak mudah terprovokasi,” tegasnya.
Meka Heriyanto, Kasi Sarpras Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Banyumas, juga menekankan pentingnya momen ini sebagai pengingat bagi semua pihak untuk lebih intensif memantau perilaku anak-anak.
Acara bimbingan diakhiri dengan penandatanganan surat pernyataan bersama antara orang tua, sekolah, dan aparat, sebagai bentuk komitmen untuk melindungi anak-anak dari pengaruh negatif di masa depan.