
Selain menopang pertanian, Embung Sumingkir di Desa Sumingkir Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap akan menjadi destinasi wisata. Pengembangannya embung untuk jadi destinasi wisata membutuhkan anggaran Rp4 miliar. Sebelumnya, embung ini sudah diresmikan Ketua DPR RI Puan Maharani beberapa waktu lalu.
Cilacap, serayunews.com
Kunjungan Puan Maharani beserta rombongan pada waktu itu membawa manfaat, khususnya Desa Sumingkir dan umumnya Kabupaten Cilacap. Soalnya, dalam peresmian tersebut, Puan meminta Dirjen Kementerian PUPR agar melanjutkan pembangunan sarana penunjang sebagai destinasi wisata.
Sarana yang rencananya bakal dibangun yaitu jogging track di sekitar embung, lapangan terbuka dengan memanfaatkan lapangan sepak bola. Selain itu, berbagai spot foto hingga sarana toilet. Sedangkan akses jalan masuk yang merupakan jalan kabupaten juga bakal segera ada perbaikan.
Kepala Desa Sumingkir Yunaedi menyampaikan, pengembangan Embung Sumingkir ke depan membutuhkan biaya sekitar Rp4 miliar. Rencananya anggaran dari Kementerian PUPR melalaui proposal desa.
“Harapan kami ke depan ini menjadi sebuah destinasi wisata, untuk pengembangannya membutuhkan sekitar empat miliar. Dana untuk pembangunan lapangan area terbuka, untuk kegiatan masyarakat,” ujarnya, Senin (25/7).
Nantinya pengelola destinasi wisata ini adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMdes). Sebab dengan pengembangan embung menjadi destinasi wisata sekaligus untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) Desa Sumingkir.
“Untuk destinasi wisata nanti pengelolannya adalah Badan Usaha Milik Desa. Sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa. Sebab saat ini hanya mengandalkan retribusi dari kios dan tanah desa yang dijual (disewakan),” ujarnya.

Irigasi
Pembangunan Embung Sumingkir oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan menalan anggaran sekitar Rp14 miliar. Embung ini berada di lahan milik Desa Sumingkir dengan luas 1,16 hektar, mampu menampung kapasitas air hingga 32,425 m³. Selain itu dapat untuk mengairi irigasi lahan pertanian seluas sekitar 50 hektar.
“Dua desa di dua kecamatan mendapat manfaat dari embung ini, yaitu Desa Sumingkir Kecamatan Jeruklegi dan Desa Dondong Kecamatan Kesugihan,” ujarnya.
Selain itu, berkat embung ini, pertanian setempat bisa tiga kali panen, dari sebelumnya hanya satu kali panen. Bahkan terkadang malah gagal panen karena kekurangan air.
“Sebelum ada embung, setahun sekali panen sudah alhamdulillah, malah kadang gagal panen. Kalau sekarang masa tanam kedua sudah mulai menguning dan siap panen, dan akhir tahun semoga bisa panen yang ketiga,” ujarnya.