Cilacap, serayunews.com
Tingginya fatalitas kecelakaan di wilayah perairan khususnya di perairan selatan Cilacap Jawa Tengah menjadi perhatian. Tercatat ada dua kejadian dengan menelan empat korban jiwa beberapa hari terakhir ini, yakni dua pemancing tenggelam di Pantai Menganti Kesugihan terjadi pada 13 Januari 2022 dan dua nelayan tenggelam di selatan Pantai Sodong Cilacap terjadi pada 15 Januari 2022.
“Kondisi cuaca beberapa hari yang lalu, terutama untuk wilayah pesisir selatan memang kondisi gelombang saat itu menengah hingga tinggi, artinya ketinggian antara dua hingga lebih dari tiga meter. Dikombinasikan dengan kondisi cuaca dengan hujan angin sehingga berdampak pada angin kencang dan gelombang tinggi,” ujar Teguh Wardoyo, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap saat dikonfirmasi, Selasa (18/01/2022).
Teguh mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan yang dilihat dari model INA-WIS BMKG, pada Minggu ini, ketinggian gelombang termasuk kategori sedang. Namun untuk Minggu depan diperkirakan ada peningkatan gelombangnya.
“Gelombang ini sangat berbahaya untuk aktivitas di laut, makanya juga para wisatawan yang berkunjung ke laut untuk tetap menjaga kalau bisa tidak mandi di laut untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Menurutnya, ketinggian gelombang dengan kategori sedang terjadi antara 2 – 2,5 meter. Untuk kategori tinggi 2,5 meter lebih hingga sampai 4 meter. Tapi untuk Minggu depan pihakanya memprediksikan gelombang tinggi
“Untuk nelayan tetap hati-hati dan waspada, karena diprediksikan pekan yang akan datang, sudah ada peningkatan ketinggian gelombang masuk kategori tinggi, biasanya berbahaya untuk nelayan kecil yang berada di perairan Cilacap dan sekitarnya,” katanya.
Teguh menambahkan, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya gelombang tinggi, di antaranya pengaruh angin baratan, identik angin dari barat dengan arah yang sama serta kecapatan angin bisa mencapai 15-20 knot.
Adapun perairan yang terdampak gelombang tinggi pada pekan depan adalah wilayah perairan selatan Jawa Barat, Selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hal itu berdasar perairan yang dipantau setiap hari oleh BMKG Cilacap, sehingga daerah tersebut perlu diwaspadai.
Sementara itu, untuk curah hujan, Teguh menyampaikan dari dinamikan atmosfer di wilayah Jawa masih terdapat pertemuan angin yang menyebabkan tejadinya banyak pembentukan awan di Jawa Tengah khususnya, dapat mengakibatkan potensi curah hujan sedang hingga lebat.
“Jadi kalau lihat di wilayah Cilacap bagian barat seperti Mejenang, Dayeuhluhur, Wanareja, lebih banyak mendapatkan hujan untuk saat ini, kemudian untuk wilayah Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara juga demikian, hujannya lebih sering terjadi pada waktu sore hingga malam hari dengan intensitas antara sedang hingga lebat,” katanya.
Sedangkan hal yang perlu diwaspadai adalah daerah yang rawan banjir, karena bulan Januari dan Februari termasuk puncak musim hujan di wilayah tersebut. Sehingga curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi.