Purbalingga, serayunews.com
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan, awalnya dilakukan rapid antigen. Diketahui ada 90 anak yang reaktif. Kemudian ditindak lanjut dengan tes PCR, diketahui 20 positif. Namun, mereka yang hasil PCR negatif tidak dipulangkan, untuk isolasi mandiri di rumah. Keputusan tersebut merupakan keputusan baik.
“Kondisi penanganan sudah bagus, mereka yang negatif hasil PCR test tidak dikembalikan kepada keluarga, tapi isolasi terpusat di sekolah, dan ini bagus,” kata Ganjar, saat berbincang dengan Tiwi, di SMPN 4 Mrebet, Rabu malam.
Tak hanya soal langkah cepat penanganan, Ganjar juga menyetujui keputusan Bupati Purbalingga untuk menunda pelaksanaan PTM. Kondisi ini diminta untuk jadikan pelajaran. Ketika akan melaksanakan PTM, sekolah wajib mengajukan ijin ke Pemkab atau tim gugus Covid-19 Kabupaten.
“Bu Tiwi memutuskan tidak ada PTM sementara, itu juga bagus. Evaluasi dari Provinsi, agar musti sering melajukan random test, terhadap mereka yang akan melaksanakan PTM. Kita bener-bener hati-hati, dan harus tegas, jika ada yang positif langsung tutup,” katanya.
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Jateng itu menemui langsung para siswa yang menjalani karantina. Ganjar melakukan interaksi, mengajak ngobrol anak-anak di ruangan. Menanyakan kondisi, sampai menu makan yang disantap.
“Tadi sudah ketemu anak-anak, mereka baik-baik saja. Mereka tanpa gejala, ada hanya beberapa. Tapi yang positif dan tida dipisah, itu bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Tiwi yang mendampingi Gubernur Ganjar menyampaikan terimakasih, atas perhatian Gubernur. Ketika mengetahui berita tersenut, Ganjar menyempatkan diri meninjau langsung.
“Sudah barang tentu ini menjadi tanggungjawab pemerintah juga, beliau bapak Gubernur menyempatkan diri meninjau langsung adalah bentuk perhatian,” kata Tiwi.
Kunjungan langsung Gubernur, lanjut Tiwi, diharapkan bisa meningkatkan imunitas anak-anak. Terlebih anak-anak berinteraksi dan mendapatkan motifasi dari Gubernur langsung. “Mudah-mudahan motifasi dari bapak Gubernur bisa meningkatkan semangat anak-anak, secara psikologi pasti akan sangat berpengaruh,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah 90 siswa SMP N 4 Mrebet yang dinyatakan reaktif hasil rapid antigen, 60 siswa ditindaklanjuti dengan tes PCR. Hasilnya menunjukan hanya 20 siswa yang positif. Nantinya, mereka yang negatif tetap akan menjalani isolasi, namun akan dipisah kelompok dengan yang positif.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, dari 90 siswa yang reaktif hasil rapid antigen, ditindaklanjuti dengan tes PCR. Namun baru 64 siswa yang mengikuti, karena sisanya belum mengikuti karantina terpusat di gedung sekolah.
“Dari 64 siswa yang menjalani tes PCR, 20 dinyatakan positif covid-19 dan 44 anak tidak terkonfirmasi covid-19,” kata Tiwi, usai meninjau lokasi isolasi mandiri terpusat di SMP N 3 Mrebet, Rabu (22/09/2021).