Ganjar yang sedang roadshow untuk memantau pelaksanaan pos pelayanan dan pos terpadu Natal dan Tahun Baru 2022, mengaku mengikuti proses pemilihan langsung di Rapat Pleno V Muktamar NU yang digelar di Lampung.
“Selamat untuk Gus Yahya memimpin PBNU, tentu saja ini sesuatu yang membikin energi baru buat NU mencoba regenerasi,” ujar Ganjar di sela kegiatannya, Jumat (24/12).
Terpilihnya Gus Yahya, kata Ganjar, mengingatkannya pada semangat pluralisme yang selalu dibawa oleh Presiden ke 4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Apalagi, lanjut Ganjar, Gus Yahya juga ingin mengembalikan semangat itu ke PBNU.
“Saya kira itu merupakan sinyal bagus karena Gus Dur kita langsung inget bagaimana pluralism terjaga, bagaimana keberpihakan kepada minoritas terjaga dan bagaimana gaya yang sangat cair terhadap siapapun dan ini bagian yang pasti akan menjadi kekuatan nu dalam berkontribusi pada pembangunan,” ujar Ganjar.
Ganjar menilai Gus Yahya juga akan melanjutkan tampuk kepemimpinan yang telah dibangun dengan baik oleh KH Said Aqil Siradj. Ganjar mengatakan PBNU di bawah pimpinan Said Aqil sudah maju dengan bagus.
“Saya haqul yakin NU akan berjalan jauh lebih baik karena pindah yang diletakkan oleh KH Said Aqil sangat luar biasa dan Gus Yahya tinggal melanjutkan,” tandas Ganjar.
Sebagai informasi, Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk periode 2021-2026. Keputusan itu dihasilkan dalam agenda Rapat Pleno V Muktamar NU yang memiliki agenda pemilihan Ketum digelar di GSG Universitas Lampung, Jumat (24/12) pagi.
Yahya bukan sosok asing untuk NU. Yahya pernah menjabat sebagai Katib Aam PBNU pada 2015-2020. Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pernah mendapuk Yahya sebagai juru bicara.