“Hayo maskernya dipakai, jaraknya dijaga ya, ini lagi pada ngaji ya?” sapa Ganjar.
Pengasuh panti, Sahal Mahfud menjelaskan PA Al Mustaghfirin berdiri sejak 1993.
“Total ada 63 anak, mulai dari balita sampai kuliah. Di sini sudah berdiri sejak 1993 pak. Yang asrama laki-laki ada di sisi samping masjid,” kata Sahal sembari menunjukkan asrama pada Ganjar.
Usai paparan singkat, Sahal lantas menunjuk salah satu santri yang rupanya pernah bertemu Ganjar beberapa waktu silam.
“Santri ini ada kenangan dengan pak Gubernur, dulu ditanya bapak cita-citanya jadi apa dia jawab pengin jadi ambulans,” tutur Sahal pada Ganjar.
Ganjar yang mengingat anak tersebut, langsung bertanya apakah cita-citanya masih sama atau tidak.
“Kamu sekarang cita-citanya apa? Masih pengin jadi ambulans?” tanya Ganjar.
“Pilot pak,” jawab bocah bernama Hisam Ali.
“Wah Bagus, pilot ambulans atau pilot pesawat?,” goda Ganjar pada Hisam.
Interaksi Ganjar dengan anak-anak asuhan PA Al Mustaghfirin ini pun membikin suasana di sana kian seru. Sembari bercanda, Ganjar tak lupa mengingatkan anak-anak untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Protokolnya diingat, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Jaraknya hayooo itu malah ngumpul-ngumpul,” tutur Ganjar.
Ganjar juga menyempatkan menengok beberapa bagian panti. Pengurus panti mengungkapkan kebutuhan mendesak adalah sumber air. Seringkali para kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari. Ganjar pun meminta pengurus panti membuat surat permintaan bantuan.
“Nanti jenengan buat surat, tertuju Pemprov. Biar nanti dibantu Kesra,” ujarnya.