“Seminggu ini berjalan dengan baik,” kata Ganjar usai acara Penyerahan Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Pengarahan Gubernur Jateng kepada Kepala SMA dan SLB di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur, Senin (10/1)
Ganjar melihat, di banyak sekolah yang menggelar PTM 100 persen menggunakan berbagai macam model pelaksanaan.
“Ada yang betul-betul seratus persen, ada yang separuh-separuh,” ujarnya.
Ganjar menyarankan pelaksanaan PTM 100 persen tetap memperhatikan fasilitas sekolahnya. Contohnya ketika dalam satu ruang kelas letak duduk siswa masih bisa berjarak, maka PTM 100 persen boleh dilakukan.
“Tapi kalau kemudian kemarin saya lihat bangkunya itu pendek dan dipakai untuk dua orang, kalau seperti ini kondisinya kayaknya agak berbahaya deh. Lebih baik dibuat dua sif,” katanya.
Evaluasi secara keseluruhan, Ganjar mengacungi jempol ke seluruh sekolah pelaksana PTM 100 persen.
“Tapi di tengahnya saya minta itu untuk diawasi, karena seringkali kan mereka ketemu temannya nggak sadar (maskernya) dia buka. Nah ini saya minta satgas untuk patroli ke sekolah dan siapapun boleh mengingatkan,” ujar Ganjar.
Seperti temuannya beberapa waktu lalu, Ganjar melihat justru gurunya yang lupa dan melepas masker di dalam kelas.
“Maka muridnya kita omongkan, hayo muridnya ngingetin nggakpapa. Jadi agar bisa saling mengingatkan,” tegasnya.
Ganjar mengatakan evaluasi dan kontrol akan terus dilakukan. Sampai hari ini, Ganjar menegaskan tidak ada laporan klaster COVID-19 di sekolah.
“Kita akan kontrol dan evaluasi terus, dan sampai hari ini belum ada temuan kasus, masih oke berjalan,” tandasnya.
Seperti diketahui, PTM 100 persen sudah dimulai sejak Senin (3/1) lalu. Di Jawa Tengah, ada sebanyak 292 satuan pendidikan dari total 2.628 satuan pendidikan di Jateng yang melaksanakan PTM 100 persen. Jumlah siswa yang terlibat yakni 164.521 siswa atau 13,3 persen dari total seluruh siswa di Jateng sekitar 1,2 juta.