Banjarnegara, serayunews.com
Komandan Kodim 0704 Banjarnegara Letkol Arh Sujeidi Faisal mengatakan, tinjauan lapangan pada lokasi yang akan dijadikan tempat isolasi terpusat ini merupakan bagian dari persiapan teknis jika nantinya Banjarnegara butuh tempat isoman terpusat.
“Jika nantinya isolasi terpusat, maka penanganannya akan lebih baik, mulai dari pengawasan hingga pengobatan,” kata Dandim saat meninjau lokasi pada Rabu (28/7/2021).
Menurutnya, pilihan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat isolasi terpusat ini sebelumnya sudah melakukan pembahasan, termasuk izin dari pemprov selaku pemilik gedung.
“Ini hanya untuk antisipasi saja jika nantinya terjadi peningkatan kasus. BLK ini fasilitasnya sudah cukup bagus dan memadai,” ujarnya.
Sebelumnya, tim Satgas sudah menggelar rapat terkait dengan upaya memberikan tempat isolasi mandiri (isoman) terpusat. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyiapkan beberapa alternatif tempat sebagai lokasi isoman terpusat bagi masyarakat Banjarnegara yang terpapar Covid-19.
“Kita sudah menggelar rapat koordinasi terkait pembentukan tempat isoman terpusat. Dalam kegiatan ini, semua pihak terlibat, mulai dari TNI, Polri, Pemkab, hingga tokoh masyarakat,” katanya.
Menurutnya, dalam memusatkan lokasi isolasi pasien Covid-19, maka harus melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama di sekitar lokasi. Sementara untuk masalah tresing, tracking, dan tritmen akan melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Desa, Puskesmas, serta masyarakat.
“Nanti ada pantauan dan pemberian obat bagi masyarakat yang sedang menjalani isoman,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam pemberian obat, pihaknya harus ekstra hati-hati dan harus selalu berkoordinasi dengan yang membidangi, dalam hal ini tenaga kesehatan. Sementara untuk distribusi sembako juga harus melibatkan semua pihak, termasuk instansi terkait yang ada di Banjarnegara.
“Ini harus kita lakukan bersama-sama. Nantinya, pemusatan posko isoman ini juga hanya ada satu pintu informasi maupun data, sehingga tidak terjadi simpang siur data yang justru bisa meresahkan masyarakat,” katanya.
Terkait rencana tempat pemusatan isolasi, dia mengatakan saat ini sudah disiapkan tempat atau rumah karantina di Sigaluh dengan kapasitas 22 tempat tidur, sementara pada eks kantor Inspektorat Banjarnegara terdapat 4 tempat tidur ditambah dengan BLK Klampok dengan kapasitas 60 hingga 70 tempat tidur.
Dikatakannya, pemusatan isolasi ini dilakukan sebagia bentuk antisipasi akan meningkatnya kasus Covid 19 di Banjarnegara.
“Kita simulasikan menghadapi yang terburuk, dan semoga tidak terjadi di Kabupaten Banjarnegara, kita harus selalu bersosialisasi terhadap masyarakat. Isolasi terpusat ini agar masyarakat tidak bingung dan panik,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah banjarnegara Indarto mengatakan, untuk isolasi terpusat tingkat kabupaten sudah disiapkan Puskesmas 1 Sigaluh yang dikhususnya bagi masyarakat umum yang terpapar Covid-19, sementara untuk tenaga kesehatan yang terpapar disiapkan tempat isolasi di gedung eks Inspektorat Banjarnegara, sedangkan BLK khusus bagi masyarakat Banjarnegara yang berasal dari wilayah barat Banjarnegara.
“Prinspinya, pemerintah kabupaten mendukung penuh adanya isolasi terpusat,” katanya.
Dengan adanya tempat isolasi terpusat, maka diharapkan masyarakat yang terpapar Covid 19 lebih cepat dalam penanganan. Masyarakat yang memiliki gejala namun kondisinya masih baik atau OTG, maka tidak perlu berobat ke rumah sakit, bisa langsung melakukan isolasi. Sehingga mereka yang mengalami gejala dan membutuhkan perawatan baru mereka masuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.