Purwokerto, serayunews.com
Ahli Geologi Struktur Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Ir Asmoro Widagdo mengatakan gempa sendiri ada kaitan dengan transpor fluida atau migrasi magma di wilayah tersebut. Apalagi untuk lokasi Ambarawa berdekatan dengan rawa dan berada di daerah vulkanik gunung berapi.
“Adanya aktivitas magma dan perpindahan magma dan transpor fluida menyebabkan adanya perubahan batuan-batuan dan aktivitas magma mengalami rekahan-rekahan,” ujar dia, Selasa (26/10).
Asmoro memprediksi gempa di Ambarawa sendiri bakal sering terjadi sampai keadaan dapur magma stabil. Namun, hal tersebut memang membutuhkan waktu. Meski demikian, perlu juga adanya identifikasi gunung hal mengeluarkan hal tersebut.
“Gempa Swarm memiliki karakteristik bisa diawali dari yang lebih besar dulu itu terjadi di awal atau diawali dengan gempa kecil-kecil dulu. Jadi itu karena magma di bawah bergerak terus dan gerakan itu menimbulkan rekahan yang menimbulkan gempa-gempa. Masyarakat perlu tetap waspada dan kalau memungkinkan untuk mencari tempat yang lebih aman keluar dari zona vulkanik, ” Katanya.
Pihak Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mencatat sudah ada sedikitnya 34 kali gempa di wilayah Ambarawa dan Salatiga.