SERAYUNEWS- Pertiwi Kilang Pertamina Cilacap, menggelar Talkshow Pertiwi Parenting Collaborative (Parentive) di gedung Patra Graha, Selasa (29/10/2024).
Kegiatan itu bertema “Menjadi Pemimpin dalam Membangun Keluarga Visioner di era Society 5.0”.
Pjs. General Manager (GM) Kilang Cilacap, Aqwamus Soif mengapresiasi kegiatan ini yang dia sebut berkaitan erat dengan produkitifitas perusahaan.
“Kehidupan keluarga nyatanya memengaruhi kelangsungan bisnis perusahaan. Dari penelitian, jika ada sesuatu yang terjadi di rumah biasanya akan berdampak sampai ke tempat kerja,” ujarnya.
Sehingga lanjut Soif, kegiatan ini sangat penting dan strategis dalam kontribusi membangun keberlangsungan bisnis perusahaan.
“Maka mari kita awali dengan menjaga keharmonisan keluarga, karena hal itu akan memberikan pengaruh positif terhadap operasional perusahaan,” imbuhnya.
Chairman Pertiwi RU IV Cilacap, Diana Suciati menyebutkan, kegiatan ini bertujuan memberikan wawasan dan solusi praktis. Terutama bagi peserta dalam berperan sebagai individu, pasangan, maupun orang tua di Era Society 5.0.
“Peserta harapannya mendapatkan pemahaman tentang isu penyelarasan peran individu, pasangan dan orangtua menghadapi tantangan kehidupan berumah tangga. Khususnya di lingkungan kerja yang dinamis di RU IV,” ungkapnya.
Selain itu peserta juga mampu mengidentifikasi langkah strategis untuk menjalankan pola asuh dan saling bersinergi, dengan pasangannya. Untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi era society 5.0 maupun tantangan ke depan.
“Yang terpenting bukan pada strategi dan tips solusi praktisnya, namun seberapa konsisten dan komitmen setiap pasangan menerapkan dalam keseharian pengasuhan. Pada akhirnya keselarasan, kekompakan dan keharmonisan keluarga menjadi kunci produktifitas pekerja.” imbuh Diana yang juga Manager Human Capital (HC) RU IV Cilacap itu.
Sementara itu narasumber Psikolog, Adriano Rusfi membuka paparannya dengan keprihatinan terhadap pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
“Sering disalahpahami, kemajuan teknologi memudahkan segala hal. Tapi yang terjadi hal ini malah bisa merusak pola asuh anak oleh orangtua yang akan berakibat fatal,” urainya.
Lebih lanjut, beberapa problema yang kerap di alami keluarga antara lain konflik internal, stres, depresi, gangguan tumbuh kembang. Kemudian produktivitas, perilaku, serta keterlambatan pendewasaan anak.
“Banyak problema dari sistem parenting saat ini, sehingga melahirkan generasi strawberry yang lembek dan tidak tangguh,” imbuhnya.
Adriano juga menjabarkan solusi praktis mewujudkan keluarga visioner, yakni kehadiran orang tua terutama ayah sebagai kepala keluarga.
“Keluarga menjadi sangat penting kehadirannya, lalu meninggalkan separuh hati di rumah ketika di tinggal ke tempat kerja, menjalin komunikasi dengan mengoptimalkan media, serta jangan lupa berdoa,” ucapnya.
Psikolog kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat ini menambahkan keluarga bisa mengadopsi manajemen perusahaan.
“Manajemen perusahaan pada awalnya mengambil dari manajemen keluarga. Sehingga manajemen perusahaan sangat mungkin kita terapkan kembali di rumah. Menjadikan ayah sebagai direktur, ibu sebagai manajer, dan anak-anak sebagai pelaksana,” imbuhnya.
Rangkaian Parentive ditutup dengan penandatanganan Piagam Komitmen oleh perwakilan peserta tentang membangun kembali keluarga visioner yang memiliki arah, peta jalan, dan tujuan yang jelas.