SERAYUNEWS – Konflik Israel dan Palestina yang semakin memanas, menjadi sorotan banyak pihak, salah satunya Erlangga Greshchinov.
Menariknya, Erlangga Greshchinov menunjukkan dukungan terhadap Palestina dengan cara yang unik.
Pasalnya, Erlangga Greshchinov membagikan puluhan akun media sosial tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk dirujak warganet Indonesia dan Malaysia.
Melalui akun X pribadinya, @Greshchiov, warganet Indonesia dan Malaysia diajak untuk menyerbu tentara IDF dengan komentar negatif.
Bahkan, baru-baru ini, dia mendeklarasikan diri sebagai Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel, lalu kampanyekan tagar Julid Fi Sabilillah.
Dikutip dari akun X @Greshchiov, tagar Julid Fi Sabilillah merujuk pada upaya melemahkan moril Israel, memerangi propaganda Zionis, dan memperkuat narasi pro-Palestina di jagat maya.
Lebih lanjut, Erlangga Greshchinov menyebut target utama dari operasi tersebut adalah tentara dan aparat kepolisian Israel serta warga yang sebarkan narasi anti-Palestina.
“Target utama kita adalah para tentara dan aparat kepolisian Israel, warga atau badan yang membuat narasi anti-Palestinam dan menyebarluaskan gerakan ini seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia agar turut serta,” tulis @Greshchiov.
Sementara tindakan yang dilakukan, tulis Greshchiov, dengan memberikan counter-narratives dengan dua cara, yakni persuasif dan trolling.
Adapun, cara persuasif merujuk pada komentar pro-Palestina dan informasi fakta mengenai Palestina. Sementara cara trolling berupa perisakan, hujatan, retasan, report massal pada akun Zionis.
Di akhir pengumuman teknis operasi Julid Fi Sabilillah, Greshchinov juga mengingatkan pada warganet untuk mendukung pemberdayaan masyarakat Palestina, salah satunya dengan memberikan donasi.
Selain mengajak warganet Indonesia untuk menyerang tentara IDF, Greshchinov juga membagikan strategi perang yang harus dilakukan.
Menurutnya, tentara IDF paling tidak suka jika foto mereka disunting menjadi seolah-olah membela Palestina.
“Awaokwaok mampoos. Mereka itu paling sebel kalo foto/video mereka diedit seakan-akan jadi bela Palestina. Ini bisa jadi strategi perang kita guys,” cuit @Greshchinov.
Terlihat, akun instagram tentara IDF @yaelderii yang mengamuk dan menyebut hasil suntingan tersebut tidak lucu. Lalu, meminta untuk berhenti.
“This is not funny at all!! They are editing pictures! Stop this! #stopantisemitisnow,” tulis @yaelderii.
Menurut data yang dihimpun, Erlangga Greshchinov merupakan pendiri organisasi Fakta Bahasa dan Gr’s Course.
Dia merupakan alumnus SMAN 44 Jakarta dan Institut Teknologi Telkom jurusan Teknik Industri.
Sebelum viral dengan gerakan #JuliddFiSabilillah, Erlangga Greshchinov juga pernah memantik atensi warganet lantaran mencari jodoh di akun X pribadinya.
Siapa sangka, rupanya upaya warganet yang dikomandai Erlangga Greshchinov terlihat membuahkan hasil.
Pasalnya, banyak akun media sosial tentara IDF yang semula menantang, berubah menjadi private account.*** (Umi Uswatun Hasanah)