Tiga tempat yang disambangi Ganjar saat gowes antara lain Gereja Katolik St Theresia Bongsari, Gereja SMA Kolese Loyola, dan Gereja Santo Franciscus Xaverius Kebon Dalem. Suasana Misa Natal di tiga gereja tersebut berlangsung dengan penuh sukacita dan penuh ketaatan protokol kesehatan.
Seperti yang terlihat saat Ganjar tiba Gereja Katolik St Theresia Bongsari. Melihat para jemaat sedang khusuk mendengarkan khutbah, Ganjar memilih untuk tetap menyaksikan dari luar. Di teras gereja itu Ganjar juga melihat sebuah instalasi yang dibuat oleh pihak gereja untuk memaknai perayaan Natal di tengah pandemi seperti ini.
Secara singkat, Ganjar mendapatkan penjelasan mengenai instalasi yang menyerupai empat tubuh manusia. Tubuh-tubuh yang terlihat tidak utuh menggambarkan keluarga yang tidak utuh atau kesulitan karena pandemi. Seperti yang tertulis dalam deskripsi di sebelahnya.
“Ini menggambarkan keluarga, ada yang tangannya tidak lengkap. Menggambarkan masalah pandemi ada banyak persoalan-persoalan dan ketimpangan. Lalu ada sosok sebagai juru selamat yang menumbuhkan optimisme bersama untuk bangkit,” ujar salah seorang petugas gereja.
Berikutnya Ganjar mampir di SMA Kolese Loyola. Di sana Ganjar melihat para jemaat yang kebanyakan lansia berdatangan untuk mengikuti Misa Natal. Mereka terlihat sangat bahagia terlebih saat Ganjar datang berkunjung dan mengucapkan selamat.
Hal yang sama juga terlihat saat Ganjar tiba di Gereja Santo Franciscus Xaverius Kebon Dalem di Gang Pinggir. Sambutan hangat dari Romo dan para jemaat gereja membuat Ganjar tidak berhenti tersenyum. Terlebih saat ia mendapat kesempatan untuk menyapa langsung jemaat di dalam gereja.
“Romo, Bapak-ibu, mohon maaf saya menginterupsi ibadah jenengan. Mudah-mudahan tidak terlalu mengganggu tapi hari ini tentu sebagai gubernur begitu senang saya menyaksikan Bapak-ibu bisa bersukacita dalam suasana Natal ini,” kata Ganjar di depan para jemaat.
Kedatangannya pagi itu hanya untuk memastikan perayaan Natal tahun ini berjalan lancar dan nyaman meskipun masih dalam kondisi pandemi. Ganjar mengaku sangat bahagia ketika melihat wajah para jemaat yang bersukacita dalam Natal tahun ini.
“Kami hanya ingin turut berbagi kesenangan, berbagi kebahagiaan, karena pasti pagi ini Bapak-ibu juga sangat bahagia. Maka tiap tahun, kalau tidak salah ini Natal tahun ketiga kita merasakan situasi yang tidak nyaman. Saya menyampaikan terima kasih atas ketaatan Bapak-ibu semuanya. Disiplin Bapak-ibu pada prokes saya harapkan itu selalu terjaga. Salam saya untuk seluruh keluarga. Selamat Natal,” katanya.
Romo EG Willem Pau Pr yang memimpin Misa Natal di Gereja Santo Franciscus Xaverius Kebon Dalem menyampaikan terima kasih karena Ganjar bersedia mampir, mengajak dan mengingatkan semua untuk bahagia.
“Kami yang sebagian besar keturunan Tionghoa, kamsia. Terima kasih, sembah nuwun, karena mengajak dan mengingatkan untuk bahagia. Kebetulan hari ini saya juga mau mengajak umat semua bahagia di sini maupun yang nonton streaming. Kita akan bahagia bersama Pak Ganjar dan seluruh pemerintah yang membantu kita untuk menata hidup bersama. Salam damai,” kata Willem.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Romo Marcelinus Tanto. Menurutnya, sapaan merupakan hal sederhana yang membawa kebahagiaan, kegembiraan, dan sukacita. Ia merasa bangga sebagai masyarakat Jawa Tengah karena memiliki pemimpin yang perhatian kepada seluruh kalangan masyarakat.
“Kami merasa bangga sebagai masyarakat Jawa Tengah karena perhatian beliau kepada kami juga kepada seluruh masyarakat yang luar biasa. Hal yang sederhana adalah sapaan tetapi itu membawa kebahagiaan, kegembiraan, sukacita juga bagi kami terlebih juga bertambah rasa sukacita kami karena Natal ini juga kehadiran Bapak Gubernur,” ungkapnya usai Ganjar mengunjungi Gereja Santo Franciscus Xaverius Kebon Dalem.