Bupati Banyumas Ir Achmad Husein membenarkan kabar itu.
“Iya betul, DR, perempuan, warga Sokaraja guru SMA 1 Banyumas,” kata Bupati Banyumas, Achmad Husein, Senin (26/10).
Husein menambahkan, terpaparnya DR, setelah suaminya MW, merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Sementara itu Wakil Kepala bagian Humas SMA Negeri 1 Banyumas, Warkim SPd MPd, membenarkan bahwa ada seorang guru yang terpapar Covid-19.
Dia bercerita pada tanggal 17 Oktober almarhum suami dari DR terindikasi penyakit tipes. Kemudian mengalami demam tinggi.
“Karena memiliki riwayat sopir grab, akhirnya dites swab suspek Covid-19, hasilnya pada hari Rabu tanggal 21 Oktober itu positif saat itu masih ditunggu ibunya (DR). Hingga akhirnya pada hari Jumatnya dinyatakan meninggal dunia setelah positif Covid-19,” kata dia.
Karena suaminya dinyatakan positif Covid-19, DR kemudian di-swab dan hasilnya pada tanggal 25 Oktober positif Covid-19. “Sekarang isolasi mandiri, karena hasil swab putranya belum keluar, itu sumber langsung dari ibunya (DR),” ujarnya.
Menanggapi peristiwa tersebut, Warkim menambahkan, pihak sekolah kemudian menyurati tiga instansi terkait, untuk menindaklanjuti hal tersebut. Langkah yang dilakukan sekolah sendiri adalah melakukan sterilisasi, memberlakukan work from home (WFH) terhadap seluruh pegawai sekolah. Selain itu, sebagai rasa bela sungkawa pihak sekolah juga memberikan tali asih.
Dari data Pemkab Banyumas, saat ini total ada 746 orang terkonfirmasi positif. Sebanyak 173 orang terkonfirmasi positif masih menjalani perawatan. Rinciannya 128 orang dirawat di rumah sakit dan 45 orang melakukan isolasi mandiri. Sebanyak 549 orang dinyatakan sembuh dan 24 orang dinyatakan meninggal dunia.