SERAYUNEWS– Indonesia memiliki keragaman budaya yang unik dan menarik. Salah satu hasil budaya yang bisa kita lakukan adalah permainan tradisional yang biasa anak-anak mainkan. Apalagi bertepatan dengan hari libur peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2023.
Peringatan Hari Anak Nasional setiap tahun jatuh pada tanggal 23 Juli. Momen ini sangat pas untuk bernostalgia, mengingatkan kita pada cerita-cerita permainan anak di masa lalu. Terlebih di tengah tantangan era modernisasi yang memudahkan budaya asing, masuk ke Tanah Air Indonesia begitu cepat.
Ada beragam permainan tradisional di Indonesia, namun saat ini kondisinya tergerus kemajuan teknologi yang begitu pesat. Jika dahulu, khususnya saat libur akhir pekan anak-anak biasa memainkan, namun sekarang anak lebih memilih bermain gadget atau video game.
Padahal, permainan tradisional bisa melatih kreativitas anak dan melatih kemampuan motoriknya lho. Anak-anak akan berinteraksi satu sama lain dan akan membantu kemampuan komunikasinya.
Melansir berbagai sumber, berikut daftar permainan anak tradisional yang bisa anak-anak mainkan bersama teman-teman di masa liburan Hari Anak Nasional 2023.
Pada zaman dulu, permainan tradisional ini sangat populer di kalangan anak-anak. Biasanya mereka akan berkumpul di lapangan, dan akan semakin seru jika mainnya ramai-ramai. Permainan ini bisa dimainkan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya, tentukan dua orang menjadi penjaganya, sisanya berjalan melewati penjaga.
Mereka harus berbaris dan menaruh tangan di pundak teman yang di depannya. Setelah itu, melingkar melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjangnya sampai selesai. Ketika nyanyian sudah selesai, saatnya penjaga menangkap satu orang, satu orang yang tertangkap harus keluar dari barisan.
Permainan tradisional ini biasa dimainkan anak perempuan maupun laki-laki. Permainan ini bisa hanya dua orang saja atau maksimal lima orang. Cara memainkannya yaitu dengan menggambar kotak-kotak di lantai atau halaman rumah. Jumlah kotak yang digambar ada sembilan.
Antara lain tiga kotak horizontal, disambung dengan tiga kotak vertikal, lalu tambah satu kotak di atasnya dan dua di horizontal. Setiap pemain akan melompati kotak-kotak tersebut secara bergiliran. Melompatnya harus dengan satu kaki, jika terjatuh maka pemain harus menandai kotak terakhir dengan menaruh batu.
Permainan tradisional ini berasal dari Jawa Tengah. Permainan ini membutuhkan jumlah pemain lebih dari dua orang. Selain itu, alatnya adalah kerikil atau benda apapun yang bisa digenggam penuh oleh tangan. Cara memainkannya pun sangat sederhana.
Untuk bermainnya, satu pemain membungkuk dan menghadap ke bawah yang bertugas sebagai penebak, sedangkan pemain sisanya meletakkan tangan secara terbuka di atas punggung pemain yang membungkuk. Seluruh pemain yang meletakkan tangan menyanyikan lagu “Cublak Cublak Suweng”.
Mereka kemudian sambil memindahkan kerikil yang pemain oper secara bergantian. Ketika lagu Cublak Cublak Suweng selesai, pemain yang menerima kerikil terakhir harus menyembunyikan benda tersebut dengan cara menggenggamnya. Sementara pemain yang membungkuk menebak siapa pemain yang memegang kerikil itu.