SERAYUNEWS-Adanya kasus nenek yang meninggal dunia setelah diserang tawon vespa membuat prihatin banyak pihak. Termasuk, jajaran Satpol PP Banjarnegara yang memiliki tugas penyelamatan dan pemadam kebakaran.
Kepala Satpol PP Banjarnegara Fajar Nidaul Syarifah mengatakan, terkait dengan penyelamatan, Satpol PP Banjarnegara hampir setiap hari menerima laporan penyelamatan dan selalu ditindaklanjuti. Penyelamatan itu baik oleh pos induk maupun pos Damkar yang ada di Karangkobar dan Purwanegara.
“Laporan yang masuk kita tindaklanjuti, bahkan selama tahun 2024 lalu, kita mendapatkan lebih dari 300 laporan penyelamatan, baik itu rescue animal maupun penyelamatan lainnya. Dan laporan itu kita tindaklanjuti,” katanya.
Terkait dengan kejadian di Desa Merden, Kecamatan Purwanegara, dia menyebutkan bahwa adanya sarang tawon vespa tersebut tidak diketahui masyarakat. Sehingga, Satpol PP tidak tahu akan hal tersebut karena memang tidak ada laporan. Bahkan, korban sendiri tidak menyadari bahwa rumpun bambu tersebut ada sarang tawon.
“Saat itu memang tidak ada laporan, bahkan korban sendiri tidak tahu, namun setelah adanya informasi tersebut, kami melakukan penyisiran dan sudah mengevakuasi sarang tawon yang membahayakan warga tersebut,” katanya.
Menurutnya, penanganan ini akan lebih efektif jika masyarakat yang melihat bisa melaporkan pada Satpol PP untuk melakukan penyelamatan. “Kami mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif, jika ada yang membahayakan, segera lapor pada kami,” katanya.
Dikatakannya, laporan terkait adanya sarang tawon yang membahayakan memang mendominasi di bagian damkar dan penyelamatan Satpol PP. Sehingga, dirinya membutuhkan peran serta masyarakat untuk melaporkan pada petugas.